MENGAWASI OBJEK ASING LANGIT
Sementara, satu laporan militer pada bulan Juni gagal menjelaskan puluhan penampakan UFO. Oleh karena itu, mereka memperingatkan kemungkinan risiko keamanan nasional.
“Grup Sinkronisasi Manajemen dan Identifikasi Objek Lintas Udara akan mendeteksi, mengidentifikasi, dan mengaitkan objek yang menarik dan janggal,” kata Deputi Menteri Pertahanan Kathleen Hicks.
Satgas bertujuan mengurangi kesenjangan dalam kemampuan deteksi intelijen, menganalisis data intelijen dan kontra intelijen, dan merekomendasikan kebijakan pada bidang tersebut.
Sementara itu, Departemen Pertahanan menyatakan, pihaknya menanggapi setiap laporan serangan udara teridentifikasi atau tidak teridentifikasi “dengan sangat serius, dan menyelidiki masing-masing”.
LAPORAN SATGAS PENTAGON
Anggota parlemen telah menuntut laporan tersebut setelah militer AS melaporkan banyak contoh benda asing terlihat bergerak tak menentu. Dari 144 laporan yang dibuat tentang fenomena tersebut sejak 2004, mereka tidak bisa menjelaskan semuanya.
Sementara Pentagon menyatakan “tidak ada indikasi yang jelas” dari aktivitas dunia lain. Itu tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa benda-benda itu adalah makhluk luar angkasa. Beberapa penjelasan yang mungkin ditawarkan pada saat itu, termasuk teknologi canggih dari negara lain seperti Tiongkok atau Rusia.
Fenomena atmosfer alami seperti kristal es yang tercatat pada sistem radar, dan perkembangan dan program rahasia oleh entitas AS. Satu kasus benda terbang yang teridentifikasi “dengan keyakinan tinggi” sebagai balon besar yang mengempis.
SATGAS PEMBURU UFO
Menurut Pentagon, satgas pemburu UFO ini bernama Airborne Object Identification and Management Synchronization Group (AOIMSG). Mereka bertugas untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan mengaitkan objek kepentingan dalam Special Use Airspace (SUA).
Satgas pemburu UFO yang terdiri dari anggota komunitas intelijen, pakar antariksa Pentagon, dan spesialis dari lembaga pemerintah lainnya.***
Jurnalis: Badiwi Masale