Ilustrasi Puisi-Puisi Soneta
Ilustrasi Puisi-Puisi Soneta

DUA PUISI SONETA

Karya milik Waren Taseseb

PURNAMA SETENGAH JADI

Senja belum terlalu pudar; jingga bergelayut
Beberapa rombongan burung gereja berarak
Sekumpulan bocah sibuk mengejar ombak
Beberapa daun kering dari muara masih hanyut

Karang-karang masih menjadi tempat berkutat
Untuk kuhitung luka-luka yang tersibak
Juga sesekali menyulam kenangan yang tercabik
Kisah-kisah romansa dalam memori tak lagi kucatat

Purnama perlahan menjelmakan wujud setengah jadi
Angin ikut memulangkan bayangmu setahun silam
Namun hanya dipusaramu ‘kan kutemui jejak abadi

Tahukah kau bahwa aku disakiti rindu setengah mati?
Mungkin harus kulepas resah dan duka dari balik lebam
Ayat-ayat doaku pun mulai layu di bibirku yang sunyi

Kupang, 17 Maret 2022 



CINTA DUA MUSIM

Elegiku belum mengering sejak kaupulang
Masih bisa kuhitung berapa purnama yang usai
Tanpa bayang dan namamu sekadar untuk dikenang
Barangkali kau tak sudi menjadikanku cinta abadi
Saat-saat terakhir kita bertukar tatap, kau menang
Berhasil menertawaiku di depan dia yang tak kukenali
Lalu, hilang perlahan-lahan dan lenyap tanpa bayang
Malam masih saja pekat untuk menemukanmu dalam mimpi

Aku tak memilih mengikuti alurnya jika hanya sia-sia
Kubiarkan saja musimmu membawa saja kelabu
Sudah cukup kusulam luka-luka yang menganga

Dermaga tempat kita memulai rindu yang sama
Akan kuawali kisah tentang hari-hari baru
Aku masih tak terlalu bodoh menemukan lagi satu nama

Kupang, 19 Maret 2022 
Silakan Baca Juga :  PUISI: ANAK KU

About Fitri Kurniawati

Fitri hanya seorang audience, pemilik nama pena Merepih Alam yang merupakan Cofounder SinergiNews.

Tinggalkan Balasan