BRIN BAHAS INOVASI DAN TEKHNOLOGI PERTANIAN BERKELANJUTAN

SinergiNews-Cibinong, 24/11/2022. Sektor pertanian dan pangan menjadi aspek yang sangat fundamental dalam pembangunan suatu bangsa. Sektor pertanian memiliki posisi strategis di dalam isu perubahan iklim global dan berperan penting dalam upaya peningkatan katahanan pangan nasional. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia sangat rentan terhadap perubahan iklim ini.

Kepala Laksana Tri Handoko mengatakan, pentingnya riset dan inovasi pertanian dan pangan berkelanjutan dan banyak tantangan pertanian yang dihadapi. Tantangan tersebut antara lain memelihara secara berkelanjutan populasi global sebesar 9,7 miliar pada tahun 2050. Hal tersebut akan membutuhkan sistem pangan yang inklusif, berkelanjutan, efisien, bergizi, dan sehat.

Selain itu, akses menuju makanan berkualitas dan bergizi merupakan hal mendasar bagi keberadaan manusia. “Akses yang aman terhadap pangan dapat menghasilkan dampak positif yang luas, termasuk pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Sedangkan kehilangan dan pemborosan makanan menyebabkan dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi,” tuturnya.

Silakan Baca Juga :  ONSLAH PERANGKAT DESA, KETUA FPII LAMPUNG: "LAPOR BUPATI"

Lebih lanjut Handoko mengatakan, pertanian memainkan peran yang semakin penting sebagai penghasil energi terbarukan. Bioenergi untuk listrik, panas, dan bahan bakar dapat menghemat emisi dalam jumlah yang signifikan. Keberlanjutan produksi pertanian didasarkan pada pemanfaatan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan.

Identifikasi Strategi, Pedoman dan Praktik Pertanian

“Kebijakan tersebut merupakan upaya untuk mengidentifikasi strategi, pedoman, dan praktik yang merupakan konsep pertanian berkelanjutan Indonesia,” ungkap Handoko. Kepala ORPP BRIN menyampaikan, konferensi internasional yang berlangsung selama dua RI telah membahas riset dan inovasi dari pertanian dan pangan. Termasuk perubahan iklim, pertanian cerdas, teknologi pra dan pascapanen, keamanan pangan dan gizi, sistem rantai pasokan pertanian dan pangan, serta topik terkait pertanian dan pangan lainnya.

Silakan Baca Juga :  HARI RAYA NYEPI, MOMEN JAGA TOLERANSI KEBERAGAMAAN

Menurutnya, strategi pembangunan pertanian yang harus mengacu pada paradigma “Agriculture for Development” karena peran vital sektor pertanian sebagai penggerak transformasi pembangunan yang seimbang dan menyeluruh. “Kerangka pembangunan pertanian harus dilaksanakan secara makro dan mikro. Secara makro, pembangunan ekonomi nasional dirancang dan dilaksanakan sejalan dengan tahapan pembangunan pertanian, dan menjadikan sektor pertanian sebagai motor penggerak pembangunan nasional.

Sedangkan secara mikro, pembangunan pertanian perlu difokuskan pada pengembangan Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan,” terangnya. Dua isu utama yang menjadi fokus ORPP-BRIN akhir-akhir ini adalah perubahan iklim dan ekonomi hijau. Pertanian pintar yang inovatif dan digitalisasi teknologi pertanian presisi adalah media penting untuk transformasi sistem pertanian dan pangan.

Silakan Baca Juga :  WABUP ACEH UTARA HADIRI PERINGATAN TSUNAMI DI SEUNUDDON

“Kami berharap dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam dua hari ke depan sangat bermanfaat dan mendorong ide kolaborasi,” harap Puji. Ketua Panitia ICFAS 2022 Tri Puji Priyatno menjelaskan, konferensi internasional ini merupakan acara tahunan yang bertujuan untuk menghadirkan para peneliti.

Kemudian dilibatkan juga para ilmuwan, dosen, insinyur, mahasiswa, dan praktisi, yang tertarik pada riset dan inovasi pertanian dan pangan. Pemuliaan tanaman, genetika, dan bioteknologi, agronomi, proteksi tanaman, ilmu tanah, produksi peternakan, teknologi dan proses pangan, agroindustri, dan teknologi tepat guna.

Editor : Sehe Tamalene

About Sehe Sinergi

Tinggalkan Balasan