Gathering Ilmu Tanah 2025: Jembatan Silaturahmi dan Kolaborasi Lintas Generasi
SinergiNews – Bandung — Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran kembali menjadi ruang perjumpaan hangat bagi para akademisi, alumni, dan mahasiswa Ilmu Tanah. Melalui kegiatan Gathering Ilmu Tanah (GIT) 2025, semangat kebersamaan dan kolaborasi lintas generasi kembali diperkuat. Acara ini berlangsung selama dua hari, 24–25 Oktober 2025, dengan rangkaian kegiatan yang memadukan seminar ilmiah, diskusi tematik, dan forum interaktif antaralumni.
Hari Pertama Seminar Ilmiah dan Pertukaran Gagasan
Hari pertama GIT 2025 berlangsung di Auditorium Bale Santika Universitas Padjadjaran dan dihadiri oleh 140 peserta dari kalangan dosen, mahasiswa, dan alumni. Seminar kali ini mengusung tema “Integrasi Tanah, Nutrisi Tanaman, dan Soil Technology”, yang membahas inovasi pengelolaan tanah berkelanjutan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Hadir sebagai Keynote Speaker, Rudy Rubijaya, S.P., M.Sc., Direktur Landreform Direktorat Jenderal Penataan Agraria, Kementerian ATR/BPN, yang menekankan pentingnya penataan lahan yang berkeadilan serta berorientasi pada kesejahteraan petani.
Sementara itu, Asdianto, S.P., M.T., Kepala Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Sumber Daya Lahan Pertanian (BRMP SDLP), menyampaikan pandangan mengenai pengembangan teknologi tanah di era digital pertanian.
Kemudian, Iyan Fajri, S.P., M.Agr., Direktur Keuangan PT Pupuk Kujang, menyoroti sinergi antara riset akademik dan industri dalam mendorong efisiensi sistem produksi pertanian.
Diskusi dipandu oleh Shantosa Yudha Siswanto, S.P., M.Sc., Ph.D., Dosen Ilmu Tanah Faperta Unpad, yang berhasil menjaga suasana seminar tetap hidup dan interaktif.
Beberapa mahasiswa menyampaikan kesan positif atas kegiatan ini. “Seminar GIT sangat bermanfaat dan menambah banyak wawasan baru. Pembicaranya kompeten, acaranya tertata dengan baik, dan tepat waktu,” ujar Lucyana Fariska, mahasiswa Fakultas Pertanian angkatan 2022. Peserta lain, Riky Risman, menambahkan, “Banyak hal menarik tentang karier dan pengalaman profesional yang bisa dipelajari. Suasananya juga nyaman dan mendorong semangat untuk berinteraksi.”
Hari Kedua Forum Interaktif dan Jejaring Profesional
Rangkaian hari kedua GIT 2025 berfokus pada pertemuan lintas generasi dengan konsep Working Group. Sebanyak 127 alumni dan 119 mahasiswa berpartisipasi dalam diskusi yang dibagi menjadi tiga bidang utama.
Bidang Tanah dan Bisnis menjadi salah satu sesi yang paling menarik perhatian peserta. Dalam forum ini, para alumni dan mahasiswa mendiskusikan beragam peluang usaha hijau serta bentuk kewirausahaan pertanian yang adaptif terhadap perubahan zaman. Pembahasan juga menyoroti pentingnya dukungan lembaga keuangan dalam membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan, sehingga inovasi di sektor pertanian dapat tumbuh tanpa meninggalkan prinsip keberlanjutan lingkungan dan sosial.
Sementara itu, pada sesi Pembangunan dan Sektor Publik, peserta diajak menelaah bentuk kolaborasi yang lebih efektif antara pemerintah, BUMN, sektor swasta, dan organisasi masyarakat. Diskusi ini menggarisbawahi pentingnya sinergi lintas lembaga dalam mengelola sumber daya lahan secara adil dan produktif, agar pembangunan pertanian tidak hanya berpihak pada kepentingan ekonomi semata, tetapi juga memberi manfaat langsung bagi masyarakat di tingkat akar rumput.
Adapun bidang Karier Profesional dan Riset berfokus pada pengembangan kapasitas akademik serta peluang karier di ranah penelitian dan profesional. Dalam sesi ini, para alumni berbagi pengalaman mengenai riset inovatif di bidang tanah, lingkungan, dan pertanian modern, sekaligus memberikan panduan praktis bagi mahasiswa yang ingin menapaki jalur karier ilmiah maupun industri secara berkelanjutan.
Diskusi berjalan dalam suasana akrab dan produktif. Para alumni berbagi pengalaman praktis, sementara mahasiswa mendapat kesempatan langsung untuk berdialog, bertanya, dan membangun relasi profesional.
“Alhamdulillah, energi kebahagiaannya terasa begitu kuat. Melihat dokumentasi foto dan video saja sudah cukup untuk merasakan kehangatannya,” ungkap Fitri, salah satu alumni Ilmu Tanah Unpad. Apresiasi juga datang dari alumni lain, seperti Suhe, yang menyampaikan, “Terima kasih kepada seluruh panitia. Acara GIT tahun ini luar biasa, penuh semangat, dan layak dibanggakan.”
Dari Mimpi Menjadi Kenyataan
Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah Unpad menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas kerja keras seluruh panitia.
“Awalnya, kegiatan ini terasa seperti mimpi besar yang sulit diwujudkan. Namun, berkat semangat dan kerja sama teman-teman panitia, satu per satu tantangan dapat dilalui. GIT 2025 menjadi tonggak penting dalam perjalanan organisasi kami,” ujarnya.
Sementara itu, Project Officer GIT 2025 menambahkan,
“Setiap proses yang kami jalani adalah bentuk pembelajaran berharga. GIT 2025 bukan hanya sebuah kegiatan, melainkan kisah kebersamaan yang mengajarkan arti tanggung jawab dan dedikasi.”
Menumbuhkan Tradisi Kolaborasi
GIT 2025 tidak hanya menjadi ajang temu kangen, tetapi juga ruang berbagi pengalaman, ide, dan gagasan antara generasi. Melalui kegiatan ini, para alumni diharapkan dapat terus menjadi sumber inspirasi bagi mahasiswa untuk menapaki karier dan mengembangkan ilmu di bidang tanah serta pertanian berkelanjutan.
Semangat kebersamaan yang lahir dari kegiatan ini menjadi dasar untuk terus memperkuat hubungan antara civitas akademika dan alumni, serta mendorong kolaborasi yang nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan pembangunan nasional.***