IPTEK Berbasis Keadiluhungan Adat

IPTEK Berbasis Keadiluhungan Adat. (Gambar dibuat oleh AI)
IPTEK Berbasis Keadiluhungan Adat. (Gambar dibuat oleh AI)

SinergiNews – Cianjur. Wilayah Pasundan dan Priangan, adalah tanah yang kaya akan adat warisan leluhur. Setiap jengkal tanah dan hembusan angin menyimpan kearifan dengan pewarisan turun-temurun.

Kosmologi Sunda yang terkenal adiluhung, mempergaruhi perilaku dan pola pikir masyarakat. Tersirat dalam keramahan penduduknya hingga saat ini. Seperti halnya suku-suku lain di Nusantara, Sunda pun memilliki keilmuan berbasis tradisi.

Dari pertanian hingga pengobatan, dari arsitektur hingga pelestarian alam, semua berpadu dalam harmoni kehidupan. Bukan sekadar peninggalan, tapi pedoman yang masih menggema di era modern.

Teknologi Pertanian Tradisional: Bercocok Tanam dengan Harmoni Alam

Ladang-ladang huma membentang luas di tanah adat Kampung Naga dan Baduy, menggambarkan bagaimana manusia bisa bertani tanpa merusak tanah. Di perbukitan Garut dan Tasikmalaya, terasering mengukir lereng-lereng curam, menjinakkan air agar tak mengikis kesuburan bumi.

Bagi masyarakat Baduy, berladang tidak hanya dipandang sebagai aktivitas ekonomis.
(Sumber gambar: news.trubus.id)
Bagi masyarakat Baduy, berladang tidak hanya dipandang sebagai aktivitas ekonomis. (Sumber gambar: news.trubus.id)

Huma tak butuh alat berat atau pupuk kimia. Membiarkan alam bernapas, mengolah lahan bergantian dengan waktu istirahatnya, memberi ruang bagi regenerasi tanah. Terasering pun dibuat dengan perhitungan cermat, mengalirkan air dengan lembut agar tanah tetap bernyawa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk lebih lengkapnya, silakan hubungi kami

Melayani Seluruh Indonesia, info lengkap hubungi kami

Optimized by Optimole