Tag Archives: Puisi

Mana matamu, tuan? Aku melihat gelap dari matamu kemarin Waktu lewat jalan dengan suka-suka hati Kau sedang buru-buru barangkali

Ilustrasi Puisi Malam-Malam Teranjang, Karya Weren Taseseb.

Bandung tempo dulu bertalian dengan perjalanan masa mudanya sebelum kemudian hari menjadi presiden pertama RI.

Melalui puisi “Bening” ini, penulis ingin mengatakan bahwa ada baiknya jika pada waktu-waktu tertentu, orang perlu mengambil jarak dari rutinitas, mencuri beberapa waktu untuk menyepikan diri

Senja yang muram. Dengan menjaga dan tetap melestarikan alam dengan cara-cara yang sederhana tentu akan berimbas pada kesejahteraan masyarakat.

Menurut Emil, Jabar harus menjadi yang terdepan dalam melestarikan identitas yang ada.

Kasusnya menenggelamkan isu utama yang diperjuangkan mahasiswa: anti tiga periode dan turunkan harga-harga.

Karya: Hesa Aku planter Membangun negeri dengan ijin Ilahi Kubuka hutan belukar Kutanam emas hijau yang mengalirkan devisa bagi Negara Aku Planter Bekerja giat Cerdas, Keras dan Ikhlas Untuk mereka yang kusayang Mereka yang kubanggakan Dan semua pejuang kesejahteraan Aku Planter Tidak rusak karena dimaki Tidak jatuh karena dibully Tidak …

Pesta dan perjudian pun tetap berlanjut dengan dimeriahkan tarian ronggeng. Sloki demi sloki minuman keras ditenggaknya. Hingga ketika dia telah mabuk dan tak sadarkan diri, barulah maling sakti itu diringkus.

Kurindukan hari itu Kala anak-anak berlarian Memelukku dan tertawa Kulempar dari dekapan untuk tertawa Penuh sayang dan percaya