Papag Setra DPD Kota Cimahi Konsisten Majukan Silat Tradisional, Perlu Dukungan Pemerintah

Paguyuban Paguron Seni Penca Tradisional (Papag Setra) Indonesia DPD Kota Cimahi
Paguyuban Paguron Seni Penca Tradisional (Papag Setra) Indonesia DPD Kota Cimahi

SinergiNews – Kota Cimahi. Papag Setra Indonesia, singkatan dari Paguyuban Paguron Seni Penca Tradisional Indonesia, merupakan organisasi yang menghimpun berbagai paguron (perguruan) pencak silat tradisional, khususnya yang berasal dari Tatar Sunda. Termasuk keberadaannya di Kota Cimahi yang dipimpin oleh Yayan Sopian (Ujang Badi). Papag Setra bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan seni pencak silat tradisional sebagai bagian integral dari warisan budaya Indonesia.

Organisasi ini tidak hanya berfokus pada pelestarian teknik bela diri, tetapi juga pada nilai-nilai filosofis dan estetika yang terkandung dalam pencak silat, seperti jurus, busana, musik pengiring, dan penggunaan senjata tradisional. Dengan pendekatan ini, Papag Setra berupaya menjaga keaslian dan kekayaan budaya pencak silat agar tetap hidup dan berkembang di tengah masyarakat modern.

Yayan Sopian, selaku Ketua Papag Setra DPD Kota Cimahi menyebutkan bahwa dirinya selalu konsisten memajukan pencak silat dan banyak prestasi yang telah diraihnya untuk mengharumkan nama Kota Cimahi.

“Kami secara berkelanjutan melakukan upaya-upaya pengembangan dan pemajuan pencak silat di Kota Cimahi, generasi muda binaan kami sejak dahulu hingga saat ini memiliki prestasi yang membanggakan, kami sering mengharumkan nama Kota Cimahi,” ujar Yayan Sopian yang dikenal dengan nama Ujang Badi atau Kang Badi.

Diketahui, Papag Setra sangat aktif melakukan regenerasi dengan bekerjasama dengan institusi pendidikan dasar dan menengah. Generasi muda pencak silat tradisional Kota Cimahi sangat kompetitif dan berprestasi, hal tersebut sangat menunjang pada geliat pemajuan kebudayaan.

Bahkan Ujang Badi menyebutkan bahwa pihaknya sering diminta bantuan untuk melatih ibu-ibu PKK di berbagai daerah, terutama kesenian rampak kendang silat. Namun, dirinya berharap ada perhatian khusus pemerintah bagi para pesilat yang berprestasi agar bisa lebih maju.

“Dalam kegiatan sosial, kami sering berkontribusi nyata kepada pemerintah, seperti melatih ibu-ibu PKK dalam kesenian rampak kendang silat untuk berbagai kegiatan pemeritahan. Harapan kami, pemerintah dapat memperhatikan kami, terutama pada prestasi para pesilat yang kami bina,” terang Kang Badi.

Papag Setra DPD Kota Cimahi

Perlu Dukungan dan Perhatian Nyata Dari Pemerintah

Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) melalui program Monitoring dan Evaluasi “Saba Sanggar”, mengunjungi Papag Setra DPD Kota Cimahi, pada minggu, 4 Mei 2025. Monev ini dilakukan dalam rangka menjalankan program pembinaan DKKC pada komunitas-komunitas penggiat pemajuan kebudayaan yang memiliki semangat tinggi.

Saat kunjungan, terlihat banyak anak-anak yang sedang latihan rutin, diiringi kendang penca, mereka sangat lincah memainkan seni ibing silat. Ternyata, para orang tua peserta latihan pun terlihat antusias menonton dengan duduk menggelar tikar, terlihat dukungan yang penuh totalitas bagi anak-anaknya.

Fajar Budhi Wibowo, selaku Koodinator Tim Monev Saba Sanggar DKKC mengatakan bahwa Papag Setra DPD Kota Cimahi menjadi salah satu perkumpulan atau organisasi pencak silat yang eksis serta telah menorehkan banyak prestasi. Kunjungannya guna memastikan sejauh mana keaktifan komunitas dan apa kendala-kendala yang dihadapinya.

“Keberadaan paguron pencak silat tradisional di Kota Cimahi cukup banyak, namun keberadaannya masih perlu diperhatikan secara serius, karena menurut data yang kami miliki setiap tahun semakin berkurang paguron yang aktif, termasuk pada persoalan sulitnya regenerasi. Alhamdulillah, Papag Setra ini salah satu yang aktif dan konsisten melakukan pembinaan pada generasi muda, jadi kami dari DKKC melakukan intervensi sosial memalui Monev Saba Sanggar, agar keberadaanya bisa lebih berkembang lagi dan terutama bisa menjadi inspirasi pagi paguron-paguron lain di Kota Cimahi,” ungkap Fajar.

Dewan Penasehat, Pakar & Pengawas (DP3) DKKC ini pun menambahkan dengan mengemukakan harapannya kepada pemerintah Kota Cimahi agar lebih memperhatikan keberadaan dan perkembangan Silat Tradisional.

Menurutnya, silat tradisional belum terfasilitasi dengan baik. Dalam hal penghargaan pada generasi berprestasi dari silat tradisional dibawah naungan PPSI atapun Papag Setra, belum memiliki ruang yang sudah baik seperti IPSI yang memiliki akses pada jalur prestasi. Selain penca silat, ia berharap seluruh peraih prestasi pada olahraga tradisional perlu difasiliasi akses untuk jalur prestasi dalam dunia pendidikan.

“Kami dari DKKC berharap, ada integrasi pemikian antara Dinas Pendidikan dan Dinas Budparpora Kota Cimahi, agar bersama-sama bersinergi, memikirkan pengembangan objek pemajuan kebudayaan semua bidang olahraga tradisional, agar mereka yang berprestasi bisa memiliki akses pada jalur prestasi di pendidikan,” pungkasnya.

Dalam kegiatan “Monev Saba Sanggar” yang menyasar komunitas-komunitas penggiat 10 objek pemajuan kebudayaan yang dilakukan oleh DKKC, outputnya adalah perguliran program pembinaan yang tepat sesuai kebutuhan komunitas. Selain itu, output lainnya adalah penerbitan rekomendasi bagi dinas-dinas tekait di Pemerintah Kota Cimahi sebagai intervensi sosial, bagi kepentingan pemajuan kebudayaan dan kesejahteraan para pelakunya.***

Jurnalis: Fitri Kurniawati.

Untuk lebih lengkapnya, silakan hubungi kami

Melayani Seluruh Indonesia, info lengkap hubungi kami

Optimized by Optimole