Basarnas Ambon Gelar Uji Kompetensi Medical First Responder

Basarnas Ambon Gelar Uji Kompetensi Medical First Responder
Basarnas Ambon Gelar Uji Kompetensi Medical First Responder

SinergiNews – Ambon. Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Maluku, menggelar uji kompetensi Medical First Responder (MFR) untuk 50 orang potensi SAR guna mencetak tenaga terampil dan kompeten dalam bidang pencarian dan pertolongan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan kesiapan potensi SAR dalam menghadapi berbagai situasi darurat, baik di laut maupun di darat.

Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muhamad Arafah, menjelaskan bahwa uji kompetensi ini dilaksanakan sebagai pengakuan atas keterampilan dan keahlian peserta, yang dilakukan melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang dimiliki Basarnas. “Uji kompetensi ini penting untuk mendukung pelaksanaan pencarian dan pertolongan di setiap medan operasi, terutama di wilayah kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan Ambon,” ucap Arafah, Sabtu (27/7).

Direktur Bina Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, yang disampaikan oleh Mexianus Bekabel, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan pengakuan legal dari negara terhadap kemampuan yang dimiliki potensi SAR. “Nantinya, mereka yang dinyatakan kompeten akan menerima sertifikat dan kartu tanda kecakapan dari Direktorat Bina Potensi Basarnas,” ujar Bekabel.

Pelaksanaan uji kompetensi ini melibatkan 50 peserta dari berbagai instansi dan organisasi yang telah mengikuti pelatihan Teknis SAR Medical First Responder sebelumnya. Para peserta akan diuji oleh empat asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), di antaranya satu asesor dari Basarnas Pusat, dua asesor dari Kantor SAR Ambon, dan satu asesor dari Kantor SAR Yogyakarta.

Sebelum uji kompetensi, Kepala Kantor Basarnas Ambon menutup pelatihan teknis potensi SAR MFR yang telah berlangsung selama enam hari. “Pelatihan ini bertujuan memberikan gambaran tentang bagaimana melakukan tugas pertolongan pertama dalam situasi darurat, seperti kecelakaan, bencana, atau kondisi membahayakan lainnya,” katanya.

Peserta pelatihan telah dibekali dengan berbagai materi penting, seperti pengantar pertolongan pertama, bantuan hidup dasar, resusitasi jantung paru, transfer korban, penanganan pendarahan, serta cedera pada tulang leher, tulang belakang, dan alat gerak. Arafah berharap, pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan potensi SAR, sehingga dapat memberikan pelayanan operasi SAR yang lebih baik di masa mendatang.

Untuk lebih lengkapnya, silakan hubungi kami

Melayani Seluruh Indonesia, info lengkap hubungi kami

Optimized by Optimole