Gerakan Kang Dedi Mulyadi dan Pembangkitan Kesadaran Nasionalisme Ekologis Sunda

Pembebasan Kultural Kang Dedi Mulyadi dan Kebangkitan Nasionalisme Ekologis Sunda - Fajar Budhi Wibowo: Pemrhari Sosio Budaya dan Kebijakan Publik Jawa Barat - Peneliti Koordinat Masyarakat Pejuang Aspirasi (LSM KOMPAS)
Pembebasan Kultural Kang Dedi Mulyadi dan Kebangkitan Nasionalisme Ekologis Sunda - Fajar Budhi Wibowo: Pemrhari Sosio Budaya dan Kebijakan Publik Jawa Barat - Peneliti Koordinat Masyarakat Pejuang Aspirasi (LSM KOMPAS)

Gerakan Nasionalisme Ekologis: Dari Lokal ke Nasional

Apa yang telah Kang Dedi mulai, bukanlah langkah kecil yang terhenti di batas administratif Jawa Barat semata. Harapnnya, ini adalah benih yang jika tersemai dengan benar, bisa menjalar ke seluruh penjuru Nusantara. Mengetuk tularkan, merambat liarkan, meresonansikan gelombang frekuensi keteladanan pada semua pemangku kebijakan di Nusantara.

Kita sering mendengar kata dan seruan nasionalisme, terdengar dalam pidato dan slogan di mimbar formal kampanye dan orasi. Tapi Kang Dedi menawarkannya dalam bentuk yang lebih konkret, dengan menjaga tanah dan air, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan nyata.

Jika gerakan ini bisa menjelma menjadi kesadaran kolektif, maka Indonesia akan memiliki bentuk nasionalisme baru—nasionalisme ekologis. Cinta tanah air terwujudkan dalam cara manusia memperlakukan tanah dan airnya.

Kebanggaan pada negeri ini bukan hanya soal lagu yang dinyanyikan dan bendera yang dikibarkan, tetapi juga soal bagaimana alamnya tetap lestari. Ini adalah refleksi dari Trisakti konsep perjuangan Bung Karno.

Berdaulat dalam politik, dengan menghapus ketergantungan pada sistem luar yang merusak. Berdikari dalam ekonomi, dengan mengelola sumber daya secara mandiri dan berkelanjutan. Berkepribadian dalam kebudayaan, dengan melestarikan kearifan lokal sebagai pijakan peradaban.

Untuk lebih lengkapnya, silakan hubungi kami

Melayani Seluruh Indonesia, info lengkap hubungi kami

Optimized by Optimole