HUT ke-449 Kota Ambon: Momentum Cinta untuk Kota dan Persatuan Warga

Hut Ambon
Hut Ambon

SinergiNews – Ambon. Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-449 Kota Ambon berlangsung khidmat dan meriah di tengah guyuran hujan, Sabtu (9/9). Dengan tema “Deng Cinta Voor Ambon” atau Cinta untuk Ambon, perayaan ini mengusung pesan mendalam tentang pentingnya cinta dan kepedulian terhadap kota serta kehidupan harmonis di antara warganya.

Penjabat Wali Kota Ambon, Dominggus N Kaya, dalam sambutannya mengajak seluruh warga untuk menunjukkan kecintaan pada kota lewat tindakan nyata. Ia menegaskan bahwa cinta terhadap Ambon tidak cukup diucapkan, melainkan harus diwujudkan melalui kerja keras, kepedulian, dan tanggung jawab.

Pesan Penjabat Wali Kota: Cinta dalam Tindakan Nyata

“Jangan katakan cinta Ambon jika masih membuang sampah sembarangan, saling curiga, atau saling membenci. Bagi ASN, jangan katakan cinta Ambon jika masih sering terlambat masuk kantor dan menghabiskan waktu di rumah kopi pada jam kerja. Anak-anak sekolah juga harus menunjukkan cinta dengan belajar sungguh-sungguh dan menghormati orang tua,” tegas Dominggus dengan dialek Ambon yang khas.

Ia juga mengingatkan warga untuk menjaga keharmonisan menjelang Pilkada serentak pada 27 November 2024. Perbedaan pilihan dalam Pilkada, menurutnya, adalah hal biasa yang tidak boleh memecah persatuan warga. “Jangan saling menghujat atau terlalu memuji calon tertentu. Tetap jaga persaudaraan,” ujarnya.

Atraksi Budaya dan Makan Patita Warnai Perayaan

Upacara di Lapangan Merdeka dimulai dengan selebrasi khas, termasuk penggunaan kain gandong—kain putih panjang yang melingkar sebagai simbol persatuan. Guyuran hujan tidak mengurangi semangat peserta upacara, yang terdiri dari unsur TNI, Polri, ASN, dan pelajar.

Acara ini juga dimeriahkan dengan atraksi musik paduan suara, ukulele, dan brass kolosal yang mencerminkan kearifan lokal Ambon. Usai upacara, warga diajak untuk mengikuti tradisi makan patita, yaitu makan bersama di sepanjang ruas Jalan Sultan Hairun. Berbagai makanan tradisional Maluku, seperti kasbi (singkong), pisang rebus, papeda, ikan kuah, dan colo-colo, disajikan secara gratis oleh setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkot Ambon.

Makan Patita: Simbol Syukur dan Kebersamaan

Ketua Panitia HUT Kota Ambon, Richard Luhukay, menjelaskan bahwa makan patita adalah ritual syukur khas Maluku yang menyatukan seluruh elemen masyarakat. “Ini adalah cara kami merayakan keberkahan dan rasa syukur, sekaligus menguatkan semangat persatuan,” ungkapnya.

Perayaan HUT Kota Ambon tahun ini menjadi momentum penting untuk menumbuhkan cinta pada kota, mendorong kerja sama, dan menjaga persatuan di tengah keberagaman.

Untuk lebih lengkapnya, silakan hubungi kami

Melayani Seluruh Indonesia, info lengkap hubungi kami

Optimized by Optimole