Kota Cimahi Butuh Sekda yang Tepat

Antara Data, Kinerja dan Penentuan Sekda Kota Cimahi - Strategi Pembangunan Daerah Berbasis Data dalam Menjawab Tantangan Mikro-Makro Perkotaan

Kota Cimahi Butuh Sekda yang Tepat - Opini - Oleh: Fajar Budhi Wibowo - LSM KOMPAS
Kota Cimahi Butuh Sekda yang Tepat - Opini - Oleh: Fajar Budhi Wibowo - LSM KOMPAS

Menuju Pemerintahan Berbasis Bukti 

Menurut pandangan kami, pembangunan daerah bukan hanya mengejar dalam pemenuhan indikator keberhasilan pembangunan fisik atau anggaran terserap semata. Upaya ini, harus juga berpijak pada pemahaman holistik terhadap kondisi mikro dan makro, serta mampu merespons tantangan dengan kebijakan yang berbasis bukti (evidence-based policy). 

Kota Cimahi, menurut kami benar-benar tidak membutuhkan pembangunan seremonial, tetapi harus serius dalam langkah-langkah transformasi yang bertumpu pada data, kolaborasi, dan keberpihakan terhadap warga. 

Terkait Tiga Kandidat Sekda Kota Cimahi

Saat ini Wali Kota Cimahi, Letkol (Purn.) Ngatiyana, S.A.P., sedang mempertimbangkan secara matang keputusan krusial dalam transformasi birokrasi, yaitu penentuan Sekretaris Daerah. Tiga nama kandidat telah muncul, yakni: Achmad Nuryana, drs., Hendra Gunawan, S.Sos., M.I.P., dan Dr. Maria Fitriana. 

Kemunculan tiga nama ini tentunya telah melalui proses pengujian kapasitas teknis, rekam jejak kinerja dan inovasi, serta penilaian pada kepiawaian dalam mengeksekusi 9 pilar visi “CIMAHI MANTAP”.

Berdasarkan amatan cangkang LSM KOMPAS (Koordinat Masyarakat Pejuang Aspirasi), tulisan ini tanpa maksud meng-intervensi ataupun memberikan penyataan pendukungan kepada salah satu kandidat, kami mencoba menilik karir dan jejak kepemimpinan para kandidat untuk memberikan pandangan prediktif.

Pandangan prediktif atas ketiga figur kandidat, yang sepertinya masing-masing terlihat memiliki keunggulan, bila dikolaborasikan, tentunya akan saling melengkapi. (Susunan berdasarkan abjad/huruf depan nama)

Pertama, Achmad Nuryana, drs., pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Penjabat Sekda (Pj.) pada September 2023, serta saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudparpora). Sosok ini, sepertinya memiliki karakter figur teknokrat senior yang supel, dengan kapasitas lintas sektor yang mumpuni, mencakup aspek teknis, fiskal, dan sosial-kultural. Jejak panjang dalam birokrasi menengah-atas menunjukkan konsistensi dalam menavigasi dinamika kebijakan publik dengan pendekatan yang berbasis data, prosedural, holistik dan sistemik.

Kedua, Hendra Gunawan, S.Sos., M.I.P, pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Perhubungan, serta saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi. Sepertinya, karakter figur ini mencerminkan sosok birokrat fungsional-implementatif, tumbuh dari ekosistem pelayanan teknis yang menuntut ketepatan, responsivitas, dan keterhubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat. Menurut amatan kami, figur inimeniti lintasan karier pada posisi yang berada di garis depan sektor pelayanan publik dan sistem komunikasi kota. Sepemahaman kami, hal tersebut adalah dua ranah vital dalam mewujudkan birokrasi yang modern dan responsif.

Ketiga, Dr. Maria Fitriana, pernah menjabat sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Penjabat Sekda (Plt./Pj.) dua kali dan saat ini menjabat Asisten III Bidang Administrasi Umum. Bila mengamati titian karirnya, figur ini memiliki bekal pengalaman strukturalnya yang luas. Penguasaan pada tata kelola sektor pemerintahan umum hingga administrasi kelembagaan. Figur ini menampilkan potret karakter birokrat yang relatif stabil dan visioner. Merunut pada istilah human capital, figur ini semacam sosok yang memiliki karakter sebagai pengendali sistem. Tak hanya memahami aturan main birokrasi, tetapi juga mampu memberikan arah perubahan sosial dan institusional.

Saat ini, adalah momentum Wali Kota Cimahi dan para kandidat Sekretaris Daerah untuk membaca ulang arah pembangunan kota yang realistis. Harapannya, agar kebijakan yang tercipta, dapat benar-benar berpihak pada masa depan yang berkeadilan, inklusif, dan berkelanjutan.

Opini yang kami tulis ini, berdasarkan pada data statistik tahun 2025, terbitan BPS Kota Cimahi. Pandangan-pandangan yang telah tersampaikan adalah hasil analisis sederhana, melalui kajian literatur yang dikomparasikan dengan realitas yang ada. 

Akhirnya, LSM KOMPAS sebagai organisasi yang lahir, tumbuh dan berkembang di Kota Cimahi, turut berpartisipasi aktif mengamati setiap gerak dan langkah pembangunan dan implementasi kebijakan publik pemerintah pusat dan daerah. Berlandaskan pada kecintaan serta kepedulian pada Kota Cimahi, kami berharap terpilihnya figur yang tepat untuk menjabat sebagai sekretaris daerah.***


Penulis: Fajar Budhi Wibowo – Pemerhati Kebijakan Publik – Koordinator Umum Koordinat Masyarakat Pejuang Aspirasi (LSM KOMPAS).

Editor: Fitri Kurniawati

Untuk lebih lengkapnya, silakan hubungi kami

Melayani Seluruh Indonesia, info lengkap hubungi kami

Optimized by Optimole