Linguistik Korpus Antarkan Susi Yuliawati Jabat Guru Besar FIB Unpad

Data Bicara, Wawasan Terbuka: Kontribusi Linguistik Korpus untuk Peradaban Digital Indonesia

Prof. Dr. Susi Yuliawati, S.S., M.Hum. - Guru Besar Bidang Linguistik Korpus - Fakultas Ilmu Budaya - Universitas Padjadjaran. - Foto: Istimews.
Prof. Dr. Susi Yuliawati, S.S., M.Hum. - Guru Besar Bidang Linguistik Korpus - Fakultas Ilmu Budaya - Universitas Padjadjaran. - Foto: Istimews.

Linguistik Korpus sebagai Pilar

Data dalam korpus bukanlah kumpulan kata tanpa makna. Ia merupakan representasi nyata dari praktik berbahasa sehari-hari. Oleh karena itu, analisis korpus mampu mengungkap pola leksikal, gramatikal, hingga wacana tersembunyi.

Lebih dari itu, korpus memungkinkan peneliti melihat bahasa sebagaimana ia dipakai dalam konteks sosial. Variasi bahasa, perubahan makna, hingga strategi komunikasi dapat dipetakan secara objektif. Dengan begitu, hasil penelitian tidak hanya teoritis, tetapi juga menyentuh realitas kehidupan sehari-hari.

Dengan data nyata, penelitian bahasa tidak lagi bergantung pada intuisi belaka. Hasil penelitian dapat diuji dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Hal ini menjadikan korpus sebagai alat yang lebih andal.

Prof. Susi menekankan semboyan, “Data bicara, wawasan terbuka.” Kalimat itu menegaskan bahwa bahasa harus dilihat sebagai realitas hidup. Dengan cara ini, penelitian bisa menghadirkan pengetahuan yang relevan.

Ucapan Selamat dan Sukses dari SinergiNews
Ucapan Selamat dan Sukses dari SinergiNews

Sejarah sebagai Landasan Ilmu

Untuk memperkuat orasinya, Prof. Susi menelusuri sejarah linguistik korpus. Pada abad ke-18, Samuel Johnson menyusun kamus dengan menganalisis ribuan kalimat nyata. Usaha ini menjadi tonggak awal linguistik berbasis data.

Kamus Johnson bukan sekadar daftar kata, tetapi gambaran nyata bagaimana bahasa hidup di masyarakat. Dari sana, terlihat bahwa penelitian bahasa sejak awal berangkat dari bukti empiris, bukan semata intuisi. Tradisi ini kemudian menjadi pijakan bagi perkembangan linguistik korpus di masa selanjutnya.

Kemudian, pada 1967, Brown Corpus disusun di Amerika. Korpus ini berisi satu juta kata dari teks bahasa Inggris. Proyek itu menandai lahirnya linguistik korpus modern berbasis komputer.

Sejak 1980-an, kemajuan teknologi komputer melahirkan korpus elektronik berskala miliaran kata. Perubahan ini membuka peluang penelitian berskala besar. Selain itu, fondasi teknologi bahasa modern pun ikut terbentuk.

Untuk lebih lengkapnya, silakan hubungi kami

Melayani Seluruh Indonesia, info lengkap hubungi kami

Optimized by Optimole