Karya: Fajar Budhi Wibowo – Pusat Studi Budaya dan Sejarah “Sanghyang Hawu” (2015) SinergiNews –…
Redaksi Sinergi375 Pos
Banjir Bandung Rendam Ratusan Rumah
Bandung, SinergiNews – Hujan deras sejak Rabu malam (16/7/2025) memicu banjir di Gedebage dan Rancaekek,…
Uniknya Pernikahan Putra Dedi Mulyadi
Maula memberikan mahar berupa 90 gram logam mulia, 9 ekor sapi, 9 ekor domba Garut, 9 ekor ayam pelung Cianjur, 9 tambunan bibit ikan gurame, 99 jenis bibit buah kayu lokal, dan 9 jenis bibit padi lokal. “Mahar ini mencerminkan ketahanan pangan, sesuai visi ayah saya,” ujar Maula, dikutip dari YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel.
Kesepakatan Perdagangan Indonesia-AS, Rugikan Indonesia?
Apakah kesepakatan ini akan menguntungkan Indonesia dalam jangka panjang, atau justru memperlemah posisi tawar di pasar global?
Belajar Dari Jejak Peradaban
Dalam kehidupan kita sehari hari terpampang suatu fenomena, di satu sisi terbentang warisan leluhur: kitab-kitab tua, pahatan batu, alat musik tradisi, cerita yang bernilai sejarah yang menggambarkan tokoh dan peristiwa masa lalu. Di sisi lain, menjulang bangunan modern, bayangan kota yang hingar bingar dengan penanda perlengkapan kehidupan sehari hari yang berteknologi canggih yang menjadi simbol zaman.
Hari Kebaya Nasional 2025, Komunitas Perempuan Berkebaya Gelar Lomba Berkebaya
“Kebaya bukan semata pakaian. Ia adalah pernyataan budaya,” ujar Lia Nathalia, Ketua Komunitas Perempuan Berkebaya, dengan nada penuh keyakinan. “Di balik setiap helai kebaya, tersimpan kisah panjang perempuan Nusantara. Ia bukan sekadar simbol feminitas, tetapi juga lambang keteguhan, ketulusan, dan kecintaan pada akar budaya kita. Karena itu, dalam lomba ini, kami tidak mencari siapa yang paling cantik saat berkebaya. Justru kami ingin melihat siapa yang mampu memaknai kebaya sebagai cermin jati dirinya.”
“Dalam acara ini,” terang Fitri Kurniawati dengan nada reflektif, “saya melihat bahwa kebaya bukan sekadar lembaran kain yang dibentuk indah di tubuh perempuan. Ini juga bukan perkara siapa yang mengenakan kebaya paling mahal, atau siapa yang menghias dirinya dengan asesoris paling gemerlap. Lebih dari itu, lomba ini menjadi ruang bagi setiap perempuan untuk menyelami kembali jati dirinya, melalui pilihan kain yang ia kenakan, melalui lipatan sanggul yang ia tata, hingga pada makna yang ia sematkan di balik kebaya yang ia pilih. Intinya, ini adalah tentang memahami siapa diri kita dalam bingkai budaya.”
17 Oktober Disahkan Jadi Hari Kebudayaan Nasional Indonesia
Pemerintah tetapkan 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional. Momentum ini sarat makna sejarah dan kontroversi, diharapkan memperkuat jati diri bangsa Indonesia.
“Hulu Jaga Hilir”: Gerakan LSM KOMPAS Bangun Kepedulian Lingkungan Demi Atasi Banjir Jawa Barat
Kegiatan ini tidak lepas dari dukungan dan kontribusi sejumlah pihak yang telah berperan sebagai donatur maupun mitra kolaborasi, antara lain PT. Fajar Bersinergi Wiraksara, PT. Dayamitra Telekomunikasi, Perumda Tirtawening, Bank BJB Syariah, PT. Pesona Jaya Abadi, A2 Grafika Advertising, Pemerintah Kota Cimahi, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, Pemerintah Kabupaten Bogor, Bank BJB.
PEMKOT CIMAHI BANGUN RUMAH SINGGAH UNTUK PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
SinergiNews – Cimahi. Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Sosial resmi memulai pembangunan rumah singgah sebagai…
Kota cimahi, dikunjungi Delegasi Pakistan Tinjau Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas)
SinergiNews – Cimahi. Delegasi dari negara Pakistan telah mengunjungi Kota Cimahi, dengan tujuan untuk meninjau langsung…
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.


