Bebelentukan: Permainan Rakyat dari Cimahi yang Wajib Dikenal!

Permanian Rakyat Bebelentukan Asal Kota CImahi, direkontruksi oleh Hermana HMT.
Permanian Rakyat Bebelentukan Asal Kota CImahi, direkontruksi oleh Hermana HMT.

SinergiNews, Kota Cimahi – Bayangkan suasana sore di Cimahi tempo dulu, setelah hujan reda, saat suara kodok kecil terdengar nyaring dari parit dan kebun. Itulah Belentuk, kodok mungil yang menginspirasi permainan rakyat Bebelentukan. Direkonstruksi oleh budayawan lokal, Hermana HMT, permainan ini mengajak kita bernostalgia dengan masa kecil penuh tawa dan kebersamaan. Dengan gerak tubuh dan langkah, diiringi tari, dan nyanyian. Permainan rakyat Bebelentukan adalah warisan budaya Cimahi yang seru dan patut dilestarikan. Yuk, kita kenali lebih dalam!

Kodok Belentuk: Inspirasi dari Alam Cimahi

Bebelentukan berasal dari nama Belentuk, kodok kecil yang memiliki suara nyaring meski tubuhnya mungil.

“Jangan tertipu ukurannya. Suara Belentuk ini keras, seperti konser kecil di genangan air!” ujar Hermana HMT sambil tersenyum.

Kodok ini biasa ditemukan di kebun atau parit, bersahutan di sore hari, terutama setelah hujan deras. Dulu, ada kawasan di Cimahi bernama Cibelentuk, penuh sawah dan kebun.

“Sayang, sekarang sawah itu sudah jadi perumahan, dan nama Cibelentuk hanya tinggal cerita,” kenang Hermana.

Nama ini sempat melekat pada SD Cibelentuk, yang kini menjadi SD Cibabat Mandiri sejak Cimahi berdiri sebagai kota otonom pada 2001. Lewat Bebelentukan, Hermana ingin mengenang keindahan Cimahi masa lalu.

Apa Saja yang Dimainkan di Bebelentukan?

Bebelentukan bukan sekadar satu permainan, melainkan paket lengkap yang bikin semua orang ikut senang. Hermana merinci tiga jenis permainan yang masing-masing punya keunikan:

1. Lomba Loncat Bebelentukan

Di permainan ini, anak-anak atau remaja menggunakan sarung untuk menyerupai kodok Belentuk, lalu melompat dalam lomba dengan waktu dan jarak tertentu.

“Ini bukan cuma soal loncat, tapi juga soal kebersamaan. Anak-anak dulu senang banget, kalah menang tetap ketawa bareng,” cerita Hermana.

Permainan ini menguji ketangkasan sekaligus membuat suasana ramai oleh gelak dan tawa anak-anak yang memainkannya.

2. Petak Umpet yang Unik

Petak umpet Bebelentukan beda dari yang biasa. Pemain bersembunyi di dalam sarung, sambil menari kecil dan menirukan suara dengkung kodok. Yang menjadi “kucing” harus menebak nama pemain yang bersembunyi di dalam sarung, tapi ada tantangan: pemain terkadang saling tukar sarung agar sulit dikenali!

“Permainan ini membuat anak-anak kreatif. Mereka belajar nari, nyanyi, dan menyusun strategi,” kata Hermana dengan antusias. Seru, bukan?

3. Helaran Bebelentukan: Arak-arakan seru

Yang paling meriah adalah helaran Bebelentukan, atau sering disebut ulin babangkongan. Bayangkan barisan anak-anak membawa topeng wajah berbentuk kodok Belentuk, mereka berjalan diiringi tarian dan musik tradisional.

Barong Belentuk (topeng yang dipakai menutupi kepala dan wajah) pemain Bebelentukan. Foto: Istimewa.

“Helaran ini seperti pesta kampung. Semua ikut, dari anak kecil sampai remaja, membuat suasana jalanan hidup!” ujar Hermana penuh semangat.

Ini seperti karnaval kecil yang penuh warna dan kegembiraan. Saat ini Hermana menggandeng komunitas Durcing di Ciawitali Cimahi Utara untuk dijadikan pilot project rekonstruksi.

Makna Bebelentukan: Lebih dari Sekadar Main

Bebelentukan bukan cuma permainan, tapi cerminan jiwa masyarakat Kota Cimahi dahulu yang guyub dan peduli. Kodok Belentuk mengajarkan kita untuk peka terhadap alam, sementara permainan ini membangun kebersamaan dan kreativitas.

“Bebelentukan menciptakan suasana kedekatan anak-anak dengan lingkungan dan teman-temannya. Sarung dan barong (topeng, red) sederhana jadi alat yang membuat sesuatu lebih terkesan luar biasa,” jelas Hermana.

Sayangnya, dengan maraknya permainan digital dan hilangnya sawah di Kota Cimahi saat ini, Bebelentukan pun mulai dilupakan.

“Tapi kalau anak-anak coba memainkan ini kembali, pasti ketagihan. Ini kan seru dan beda!” tambahnya dengan optimisme.

Cara Membuat Bebelentukan Populer Lagi

Agar Bebelentukan tidak hanya jadi kenangan, permainan ini bisa dihidupkan kembali. Salah satunya, memasukkan ke gelaran helaran Bebelentukan, seperti acara-acara karnaval pada Hari Jadi Cimahi yang akan datang. Bayangkan barong topeng kodok turut meramaikan kota, pasti membuat masyarakat terkesan!

“Helaran ini bisa jadi daya tarik wisata, membuat Cimahi semakin dikenal,” kata Hermana penuh harap.

Sekolah-sekolah juga bisa turut mengenalkan kembali Bebelentukan sebagai salah satu kegiatan tambahan berupa permainan dan olahraga rekreasi tradisional agar anak-anak mengenali budaya lokal.

Platform media sosial juga bisa dimanfaatkan. Video lomba loncat atau petak umpet Bebelentukan bisa jadi konten seru di Instagram atau TikTok. Kolaborasi dengan seniman lokal atau influencer budaya juga bisa berkontribusi dalam mem-viralkan permainan ini.

“Anak muda suka yang unik. Bebelentukan ini unik banget, tinggal dikemas dengan cara kekinian,” saran Hermana.

Yuk, Main Bebelentukan Bareng!

Setelah sukses turut andil mengantarkan Kota Cimahi ke peringkat lima besar pada festival permainan dan olah raga tradisional tingkat nasional, dengan merekonstruksi permainan dan olah raga tradisional Adu Dogong di tahun lalu, kini Hermana menghidupkan kembali permainan tradisional Bebelentukan, diharapkan ini dapat menjadi permainan identik asal Kota Cimahi.

Bebelentukan adalah salah satu cara seru untuk merasakan nostalgia Cimahi yang dulu, penuh sawah dan tawa anak-anak.

“Ayo, ajak temen atau keluarga main Bebelentukan. Cukup sarung dan semangat, sudah bisa menghadirkan keseruan!” ajak Hermana dengan senyum lebar.

Coba deh lompat kayak kodok, sembunyi sambil nari, atau bikin helaran kecil di kampung. Dengan menghidupkan Bebelentukan, kita ikut menjaga dan melestarikan warisan budaya Cimahi yang penuh pesona.

Siapa mau ikutan?***

Jurnalis: Dadan Kurnia

Editor: Fajar

Untuk lebih lengkapnya, silakan hubungi kami

Melayani Seluruh Indonesia, info lengkap hubungi kami

Optimized by Optimole