Linguistik Korpus Antarkan Susi Yuliawati Jabat Guru Besar FIB Unpad

Syukur, Doa, dan Kebersamaan

Meski penuh gagasan ilmiah, penutupan orasi secara alamiah terucap nada personal. Prof. Susi mengucapkan syukur kepada Allah, penghargaan kepada guru, serta terima kasih kepada keluarga. Baginya, jabatan Guru Besar adalah buah doa bersama.

Nada orasi pada bagian akhir terasa lebih intim dan menyentuh hati. Ia menyebut bahwa setiap pencapaiannya tak lepas dari dukungan banyak tangan yang menopang. Dalam pandangan Susi, ilmu bukanlah hasil kerja seorang individu semata, melainkan perjalanan kolektif, doa, cinta, dan kebersamaan.

Ia menyebut pencapaiannya bukan prestasi individual. Raihan keberhasilannya berkat dukungan kolega, mahasiswa, dan keluarga. Dengan demikian, ilmu baginya adalah amanah, bukan sekadar karier.

Ungkapan penutupnya sederhana namun kuat. “Data bicara, wawasan terbuka,” ujarnya. Bahasa, menurutnya, bukan hanya alat komunikasi, tetapi pengikat manusia, sejarah, dan peradaban. Kalimat itu menegaskan keyakinannya bahwa ilmu bahasa bukanlah sekadar rumusan teoretis, tetapi cahaya yang menjaga jati diri manusia di tengah derasnya arus zaman.***

Jurnalis: Fajar Budhi Wibowo.

Berita Terkait:

Wiyata Mandala Satria Praja: “Pendidikan Kepemimpinan Berbasis Kearifan Lokal” Julang Ngapak: Pengetahuan dan Teknologi Tradisional Arsitektur Sunda PERAHU YANG DILARANG KEMBALI – BAGIAN II

Powered by YARPP.