PERAHU YANG DILARANG KEMBALI – BAGIAN I

Cerpen Alegoris Kosmologis Sunda - Bagian 1: Asal Usul dan Tanda-Tanda - Oleh: Fajar Budhi Wibowo

Trilogi Cerpen Alegoris Kosmologis Sunda - Perahu yang Dilarang Kembali - Bagian 1: Asal Usul dan Tanda-Tanda - Oleh: Fajar Budhi Wibowo
Trilogi Cerpen Alegoris Kosmologis Sunda - Perahu yang Dilarang Kembali - Bagian 1: Asal Usul dan Tanda-Tanda - Oleh: Fajar Budhi Wibowo

Trilogi Cerpen Alegoris Kosmologis Sunda
Oleh: Fajar Budhi Wibowo

Peta Tokoh dan Simbol (Glosarium)

A. Tokoh-Tokoh Kosmologis

    1. Sangkuriang: Anak dari api, jelmaan ambisi purba yang ingin menaklukkan waktu dan kembali ke asal. Ia mewakili zaman yang gelisah, bertenaga besar namun kehilangan arah. Ia bukan sekadar anak durhaka, tapi personifikasi dari kehendak manusia melawan kodrat.
    2. Dayang Sumbi / Ambu Wanci: Ibu Waktu, Penjaga waktu, penenun cahaya dan garis takdir. Ia adalah ibu semesta, bukan hanya ibu biologis. Dalam tenunannya terikat nasib alam. Ia mewakili kasih, pengorbanan, dan kekuatan perempuan menjaga keseimbangan kosmik.
    3. Si Tumang: Ayah Sangkuriang dalam wujud anjing setia. Ia lambang kasih yang tak dikenal, korban dari tabiat manusia yang tak sadar akar dirinya. Simbol jiwa yang dikorbankan demi kesinambungan.

    B. Orang Tua Lembah (Panitén Karuhun)

    1. Ki Jarwa Dipa: Penafsir tanah dan sejarah. Bermata burung hantu, berjanggut akar. Suaranya menuntun arah bumi. Ia mewakili ingatan dan kearifan lokal yang berakar.
    2. Nyi Endang Palay: Penyanyi hujan, pemanggil awan. Simbol air, pengampunan, dan doa purba. Suaranya menyentuh langit dan memberi pesan ke bumi.
    3. Si Panyileukan: Bocah purba yang tertawa seperti lonceng langit. Ia tahu rahasia sebelum waktu dan menyanyi bagi masa yang belum datang. Simbol teka-teki, takdir, dan lingkaran abadi.

    C. Simbol-Simbol Kosmologis

    1. Perahu Raksasa: Proyek keangkuhan yang ingin membendung waktu. Wujud fisik dari kehendak menguasai takdir. Ia tak pernah sampai, karena waktu tak bisa dikurung.
    2. Gunung Tangkuban Parahu: Gunung yang lahir dari perahu yang gagal. Simbol luka yang membatu, kasih yang berubah menjadi penanda abadi. Di sanalah anak api mengendap dalam keheningan.
    3. Benang Fajar: Tenunan nasib dan waktu. Benang dari tangan Dayang Sumbi ini menyatukan, menyembuhkan, atau memutus garis hidup. Ia adalah jalinan antara kasih dan kehancuran.
    4. Burung Titu Tutul: Penanda waktu, pembawa pesan antara langit dan bumi. Ia tahu kapan harus menyanyi dan kapan diam. Simbol intuisi alam dan bahasa semesta.

    Untuk lebih lengkapnya, silakan hubungi kami

    Melayani Seluruh Indonesia, info lengkap hubungi kami

    Optimized by Optimole