Telaah Portofolio Bahar Malaka, Road To CIMA’ ART FES 2025

Bahar Malaka - Pelukis Kota Cimahi
Bahar Malaka - Pelukis Kota Cimahi

Interpretasi Simbolis dan Makna

Secara universal, kuda seringkali melambangkan kekuatan, kebebasan, semangat, keberanian, dan perjalanan. Dalam konteks ini, kuda yang tegak dan perkasa menunjukkan ketahanan dan kegagahan. Gerakan surainya yang tertiup angin menambah kesan dinamis dan vitalitas.

Tulang belulang adalah simbol yang sangat kuat dan seringkali melambangkan kematian, kehancuran, masa lalu yang kelam, penderitaan, atau bahkan hasil dari konflik dan peperangan. Posisi kuda yang berdiri di atas tumpukan tulang ini bisa diinterpretasikan sebagai kemenangan atas kematian/kesulitan.

Deden Maulana saat berbicara di pameran Portofolio Bahar Malaka (Foto: Jumari Hariyadi)

Kuda yang berhasil berdiri di atas kehancuran menunjukkan kemampuan untuk bangkit atau mengatasi rintangan yang ekstrem. Kuda tersebut mungkin adalah representasi dari kehidupan yang terus berjalan di atas fondasi atau konsekuensi dari peristiwa-peristiwa masa lalu yang pahit. Bisa juga menjadi peringatan akan harga mahal dari ambisi atau konflik.

Pola kotak-kotak hitam putih pada papan catur sering diartikan sebagai simbol dari strategi dan konflik. Papan catur adalah arena permainan strategi, di mana ada pemenang dan pecundang. Ini bisa merepresentasikan konflik, peperangan, atau intrik dalam kehidupan. Hitam dan putih melambangkan dualitas dalam kehidupan: baik-buruk, terang-gelap, hidup-mati, pilihan-konsekuensi.

Beberapa interpretasi melihat papan catur sebagai metafora untuk hidup itu sendiri, di mana kita adalah bidak yang bergerak di bawah aturan tertentu, atau di mana ada kekuatan yang mengendalikan. Gerhana, khususnya gerhana matahari, adalah fenomena langka yang sering dikaitkan dengan momen transisi, akhir dari suatu era, atau awal dari yang baru.

Bisa menjadi pertanda buruk atau baik, tergantung konteks. Dalam lukisan ini, posisinya yang menonjol di langit yang dramatis menambah kesan misterius dan kekuatan supranatural. Meskipun ada cahaya, kehadiran gerhana menunjukkan adanya bayangan atau aspek yang tersembunyi.

Warna-warna hangat yang bergejolak di langit memberikan nuansa epik, tegang, namun juga harapan atau kebangkitan. Awan-awan yang bergolak menambah kesan dinamis dan emosional.

Deden Maulana, selalu pimpinan Mozi institut berpendapat lukisan ini tampaknya menggambarkan narasi tentang ketahanan dan keberanian di tengah kehancuran atau masa lalu yang penuh konflik.

“Kuda tersebut adalah simbol harapan atau kekuatan yang bangkit dari puing-puing, melangkah di atas konsekuensi pahit dari “permainan” kehidupan (papan catur). Kehadiran gerhana menambah elemen misteri dan menandai momen penting, mungkin sebuah transisi atau pencerahan yang datang setelah masa-masa sulit. Lukisan ini bisa menjadi metafora untuk perjuangan pribadi, konflik sosial, atau bahkan refleksi atas sejarah yang penuh dengan kekerasan dan kehancuran, namun tetap ada harapan dan semangat untuk terus maju,” ungkap Deden.

Ia menambahkan tangkapannya pada teknik representatif, melihat gaya lukisan ini, teknik representatifnya menunjukkan perpaduan antara ekspresionisme dan surealisme tentang karya Bahar Malaka.

“Terlihat dari penggunaan warna yang intens dan tidak selalu realistis, serta distorsi bentuk yang memberikan kesan emosional yang mendalam. Kuda digambarkan dengan otot-otot yang menonjol dan pose yang dramatis, menekankan kekuatan dan gairah. Kuas yang terlihat jelas juga menambahkan kesan ekspresif. Aspek surealis terlihat jelas pada penggabungan elemen-elemen yang tidak biasa atau tidak logis dalam satu komposisi. Kombinasi kuda, tumpukan tulang, papan catur, dan gerhana menciptakan pemandangan yang bersifat mimpi atau fantasi, melampaui realitas fisik dan lebih menekankan pada alam bawah sadar, simbolisme, dan interpretasi bebas,” Terang Dekan Fakultas Desain Komunikasi Visual Universitas Widyatama Bandung ini.

Untuk lebih lengkapnya, silakan hubungi kami

Melayani Seluruh Indonesia, info lengkap hubungi kami

Optimized by Optimole