IPTEK Berbasis Keadiluhungan Adat

IPTEK Berbasis Keadiluhungan Adat. (Gambar dibuat oleh AI)
IPTEK Berbasis Keadiluhungan Adat. (Gambar dibuat oleh AI)

Sistem Sosial dan Budaya: Hidup Bersama dalam Harmoni

Silih asah, silih asih, silih asuh dan sareundek, saigel, sabobot, sapihanean, bukan sekadar pepatah, tapi roh dalam kehidupan sosial masyarakat Sunda. Gotong royong dan permufakatan menjadi motor penggerak kehidupan.

Penerapan istilah tersebut seperti halnya dalam membangun rumah, mengurus sawah, hingga menyelenggarakan hajatan. Musyawarah adat tetap teguh, memastikan setiap keputusan termufakatkan, dan eksekinya melalui kebijaksanaan bersama.

Ada istilah “paguyuban”, berasal dari kata “guyub”, yaitu setiap warga berperan aktif dalam kehidupan komunitas. Berbagi tenaga dan pemikiran untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Masyarakat Baduy berkumpul dalam suatu acara adat.

Musyawarah adat dengan prinsip pengambilan keputusan dengan mufakat, memastikan keputusan tak hanya adil tapi juga berlandaskan nilai-nilai luhur. Keputusan harus baik, benar dan tepat.

Bukan hanya prinsip persatuan, namun ada juga istlilah”rukun”, hidup saling menjaga perdamaian, saling toleransi, saling menghargai dan menyayangi.

Semangat gotong royong, keguyuban dan kerukunan tetap hidup dalam organisasi masyarakat. Dan ternyata, saat ini banyak kita mendengar istilah tentang “pembangunan partisipatif” dan pembangunan berkelanjutan, kampung-kampung adat sudah sejak dulu menerapkannya.

Untuk lebih lengkapnya, silakan hubungi kami

Melayani Seluruh Indonesia, info lengkap hubungi kami

Optimized by Optimole