Indeks

Dirgahayu RI ke 80

Sangkuriang menatap bayang-bayang itu, dadanya sesak oleh ingatan yang menyeruak: pelukan ibunya di bawah pohon, lolongan Si Tumang di malam yang dingin, dan darah yang ia tumpahkan tanpa tahu itu adalah ayahnya.

Dayang Sumbi turun dari rumah cahayanya, langkahnya ringan seperti kabut, namun setiap tapaknya mengguncang bumi seperti gempa purba. Ia berdiri di hadapan Sangkuriang, memegang sehelai benang fajar yang berkilau seperti air mata bintang.

“Anaking jimat awaking,” (Anaku belahan jiwaku) katanya.

Suaranya lembut namun menghancurkan seperti ombak yang memecah batu karang.

“Asal anjeun lain ti perahu, lain ti pendetan, tapi ti rangkai wanci anu kuring tinung jeung kasih Si Tumang. Anjeun anak kuring, anak kahyangan, tapi dosa anjeun ka Bapa anjeun ngahariring di leutak ieu.” (Anakku, asalmu bukan di perahu, bukan di bendungan, tapi di jalinan waktu yang kutenun bersama kasih Si Tumang. Kau anakku, anak kahyangan, tapi dosamu pada ayahmu bernyanyi di lumpur ini.)

RSUD Cibabat dan Gagalnya Kebijakan Publik Kesehatan di Cimahi

SinergiNews – OPINI. Kematian Ulfa Yulia Lestari yang saat ini sedang ramai di RSUD Cibabat,…

Berita, Berita Daerah, Jawa Barat, Lingkungan, OPINI  

Gerakan Kang Dedi Mulyadi dan Pembangkitan Kesadaran Nasionalisme Ekologis Sunda

Penjajahan tak selalu berwujud rantai dan senapan. Kadang ia menyusup dalam pikiran, menjalari kesadaran seperti racun yang perlahan melumpuhkan daya pikir dan keberanian untuk mempertanyakan.

Pelestarian budaya bukan sekadar ritual seremonial, melainkan upaya membangun karakter manusia yang mandiri, berpikir bebas, dan tidak tersandera oleh dogma yang membelenggu.

Bumi bukan hanya hamparan tanah yang bisa dieksploitasi sesuka hati. Ia adalah ibu yang telah memberi kehidupan, yang airnya mengalirkan sejarah, yang pepohonannya memayungi peradaban. Maka ketika tangan-tangan rakus mencabik-cabik alam demi keuntungan sesaat, Kang Dedi tak tinggal diam.

Berita, Berita Daerah, OPINI  

Membangun Harmoni: Menyulam Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Keberagamaan Kota Cimahi

Cimahi adalah rumah bagi ribuan cerita, tempat berbagai harapan bertemu dalam satu ruang yang sama.

Harmoni dengan Alam: Pengetahuan Tradisional Pertanian Baduy Dalam

Pertanian Baduy Dalam adalah sebuah contoh nyata bagaimana manusia dapat hidup berdampingan dengan alam tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang. Tanpa meliarkan ego dan keserakahan.

Kaulinan Urang Lembur: Jejak Kehidupan Tradisi di Kampung Naga

Interaksi yang terjalin melalui permainan ini membantu membentuk karakter anak-anak menjadi individu yang ramah dengan berbudi pekerti luhur. Mereka belajar pentingnya menghormati aturan, menghargai teman, dan menyelesaikan perbedaan secara damai. Selain itu, kaulinan urang lembur juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antarwarga, menjadikannya lebih dari sekadar permainan.

Strategi Pemajuan Budaya Lokal: “Rembug Warga Pemaju Kebudayaan”

Rembug Warga Pemaju Kebudayaan tingkat kelurahan ini adalah suatu inovasi, sehingga dapat dijadikan model nasional untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemajuan kebudayaan. Harapannya, rembug warga pemaju kebudayaan menjadi agenda tahunan tetap DKKC, atau akan bisa lebih baik lagi menjadi agenda tahunan Pemerintah Kota Cimahi melalui dinas terkait. Berawal dari Kota Cimahi untuk Indonesia.

Berita, OPINI, Politik  

SinergiNews – OPINI. Pemilihan umum, termasuk pemilihan kepala daerah adalah pesta demokrasi yang seharusnya menjadi…

Melayani Seluruh Indonesia, Info Lengkap hubungi kami

Melayani Seluruh Indonesia, info lengkap hubungi kami

Optimized by Optimole
Exit mobile version