SinergiNews – Malang. Hujan deras selama dua jam yang mengguyur Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (6/12), mengakibatkan puluhan kawasan tergenang banjir dan dua lokasi dilanda tanah longsor. Intensitas hujan tinggi tercatat sejak pukul 13.00 hingga 15.00 WIB.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Prayitno, menyatakan bahwa sistem peringatan dini banjir (Early Warning System/EWS) mendeteksi peningkatan debit air di Jalan Bareng Raya II G sekitar pukul 13.20 WIB. Ketinggian air dilaporkan mencapai 30–60 sentimeter di beberapa titik.
“Di Jalan Bareng Raya II G, debit air terpantau meningkat hingga 60 sentimeter. Kondisi serupa juga terjadi di titik lain dengan ketinggian genangan antara 15–60 sentimeter,” kata Prayitno.
Puluhan Titik Banjir
Berdasarkan data BPBD, sejumlah lokasi yang mengalami banjir meliputi Jalan Bareng Raya, Jalan Ir Rais, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Bandulan, serta kawasan heritage Kajoetangan. Tercatat, genangan air juga merendam puluhan rumah warga:
- Jalan Ir Rais RT 01/RW 08: 20 rumah tergenang
- Jalan Ir Rais Gang II-A RT 02/RW 07: 25 rumah tergenang
- Jalan Bareng Raya RT 14/RW 08: 75 rumah tergenang
Meski hujan mulai reda pukul 15.30 WIB dan banjir surut, sisa lumpur dan genangan di beberapa rumah serta kepadatan lalu lintas masih menjadi dampak lanjutan.
Dua Longsor di Sukun dan Bunul
Selain banjir, BPBD juga mencatat dua kejadian tanah longsor, yakni di RW 06/RT 07 Kelurahan Sukun dan kawasan Bunul dekat Makam Ngujil. Penanganan darurat telah dilakukan bersama warga dengan memasang terpal di lokasi longsor di Sukun. Sementara itu, lokasi longsor di Bunul masih dalam tahap penelusuran.
Tidak Ada Korban Jiwa
Prayitno memastikan tidak ada korban jiwa maupun kerusakan bangunan akibat kejadian tersebut. “Semua titik banjir dan longsor nihil korban jiwa dan kerugian material,” tegasnya.
Hujan dengan intensitas tinggi di Kota Malang ini menambah perhatian terhadap mitigasi bencana di wilayah tersebut, khususnya saat musim hujan.
Berita Terkait:
Powered by YARPP.