Indeks

Dirgahayu RI ke 80

Unpad Sukses Gelar Seminar Sukun: Ketua Komisi IV DPR, Gubernur Jabar Hingga FAO Nyatakan Dukungan

Ubnpad adalah Sukun dan Sukun adalah Unpad

SEMINAR NASIONAL HILIRISASI AGROFORESTRI BERBASIS SUKUN BALE SAWALA, GEDUNG REKTORAT UNPAD – JATINANGOR RABU, 20 AGUSTUS 2025.
SEMINAR NASIONAL HILIRISASI AGROFORESTRI BERBASIS SUKUN BALE SAWALA, GEDUNG REKTORAT UNPAD – JATINANGOR RABU, 20 AGUSTUS 2025.

SinergiNews – Jatinangor. Universitas Padjadjaran (Unpad) menjadi tuan rumah Seminar Nasional Hilirisasi Agroforestri Berbasis Sukun (20/08/2025) yang digelar di Bale Sawala, Gedung Rektorat, Kampus Jatinangor. Acara ini merangkai diskusi lintas sektor, penandatanganan kerja sama strategis, hingga pameran inovasi, dengan semangat menjadikan sukun sebagai poros ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan.

Pembukaan Penuh Kehormatan

Sejak pukul 07.30, para peserta memadati area registrasi, sementara tamu VIP disambut hangat. Tepat pukul 08.25, acara dimulai dengan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne Unpad yang menggetarkan ruang.

MC membuka jalannya acara, disusul sambutan dari Ir. Insyaf Malik, Ketua Dewan Pengawas Yayasan Sukun Nusantara Sejahtera. Kemudian Rektor Unpad, Prof. Arief S. Kartasasmita memberikan sambutan sekaligus memukul gong sebagai tanda resmi dimulainya seminar.

Momen bersejarah tercipta saat dilakukan penandatanganan kerja sama antara Fakultas Pertanian (Faperta) dan Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Unpad dengan Yayasan Sukun Nusantara Sejahtera, Koperasi Wana Mandiri Lestari, dan Koperasi Agripadja Pangan Nusantara. Kolaborasi antarkoperasi ini diharapkan memperkuat ekosistem agroforestri berbasis sukun.

Sesi I: Kerangka Ilmiah dan Pandangan Global

Sesi pertama, yang dipandu oleh Prof. Chay Asdak, Ir., M.Sc., Ph.D. guru besar di FTIP Unpad, menghadirkan empat pembicara kunci dengan perspektif yang saling melengkapi. Prof. Dr. Ir. Burhanuddin Abdullah, M.A. membuka sesi dengan pemaparan tentang kerangka ekonomi makro dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Ia menekankan perlunya kebijakan fiskal yang berpihak pada petani, mendorong diversifikasi produk pertanian, serta mengurangi ketergantungan pada impor pangan.

Selanjutnya, Dr. Ir. Mahfudz, M.P., Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan RI, menguraikan pentingnya pengelolaan deforestasi dan perhutanan sosial sebagai jalan untuk menjamin ketahanan pangan, energi, dan air melalui hilirisasi agroforestri berbasis sukun. Pandangan ini diperdalam oleh Nikolas Nugroho, S.Hut., MT., Direktur Rehabilitasi Hutan, yang menjelaskan strategi dan rencana aksi perhutanan sosial, sekaligus menegaskan perannya dalam menopang keberlanjutan pangan dan energi.

Sesi ini ditutup dengan pemberian sertifikat dan souvenir bagi para pembicara.

Sesi II: Arah Kebijakan dan Revitalisasi Lahan

Sesi kedua diawali oleh Siti Hediati Hariyadi, SE, Ketua Komisi IV DPR RI, yang memberikan pengantar mengenai peran strategis agroforestri dalam memperkuat fondasi ketahanan pangan dan lingkungan. “Kita perlu membangun sinergi antara kebijakan publik dan inisiatif masyarakat untuk memastikan keberlanjutan program hilirisasi,” paparnya.

Setelah itu, Dr. Ferry Juliantono, SE. Ak, M.Si., Wakil Menteri Koperasi dan UKM, memaparkan pandangannya bahwa agroforestri dapat menjadi kunci dalam penguatan Koperasi Merah Putih, sekaligus membuka peluang ekonomi hijau yang mampu meningkatkan pendapatan petani tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.

Gagasan revitalisasi lahan terlantar di Jawa Barat menjadi fokus H. Dedi Mulyadi, SH, MH, Gubernur Jawa Barat. Ia menegaskan bahwa pengembangan sukun dapat menjadi solusi konkrit bagi pemanfaatan lahan tidak produktif, sambil tetap menjaga nilai budaya dan ekologis daerah.

Paparan dari Rajendra Aryal, Kepala Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste, yang melalui tayangan video menjelaskan peran FAO dalam mendukung hilirisasi agroforestri berbasis sukun di Indonesia.

Pandangan strategis juga disampaikan oleh Dr. Dadang M. Naser, S.H., S.I.P., M.I. Pol., Anggota Komisi IV DPR RI, yang membahas arah pengembangan kebijakan dan regulasi agroforestri berbasis sukun. Menurutnya, kebijakan yang tepat dapat meningkatkan daya dukung lahan sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.

Seluruh rangkaian sesi kedua diakhiri dengan pemberian sertifikat kepada para pembicara serta sesi foto bersama, menandai komitmen bersama untuk mengawal implementasi hilirisasi agroforestri berbasis sukun di masa mendatang.

Expo dan Seminar Sesi Paralel

Selain rangkaian diskusi, peserta dan seluruh tamu undangan diajak berkeliling Expo Hilirisasi Sukun yang menampilkan produk olahan, inovasi teknologi, dan hasil penelitian. Acara berlanjut dengan sesi makan siang sambil menikmati pameran.

Gunting pita pembukaan expo inovasi oleh Siti Hadiati Haeriyadi, S.E. (Ketua Komisi VI DPR RI)

Pada pukul 13.00–16.00, digelar Paralel Session berisi presentasi oral dan poster bertema peningkatan ketahanan pangan, serta pameran inovasi pengolahan dan pengembangan produk sukun.

Melayani Seluruh Indonesia, Info Lengkap hubungi kami

Melayani Seluruh Indonesia, info lengkap hubungi kami

Optimized by Optimole
Exit mobile version