SinergiNews – Jatinangor. Indonesia menghadapi tantangan deforestasi, perubahan iklim, dan ketergantungan impor pangan. Tanaman sukun (Artocarpus altilis) menawarkan solusi berkelanjutan. Seminar Nasional Hilirisasi Agroforestri Berbasis Sukun siap digelar pada 20 Agustus 2025 di UNPAD Jatinangor.
Mengapa Sukun Penting untuk Indonesia?
Sukun bukan hanya sumber pangan, melainkan solusi multiguna. Pohon ini tumbuh subur di lahan marginal, hemat air, juga mencegah erosi tanah. Buahnya kaya karbohidrat, menjadi alternatif beras untuk ketahanan pangan.
Sistem agroforestri sukun menggabungkan tanaman semusim, pohon, dan ternak secara sinergis. Ini meningkatkan produktivitas lahan dan mendukung keanekaragaman hayati. Dengan demikian, sukun memperkuat restorasi hutan dan mitigasi perubahan iklim.
Di kepulauan Pasifik, agroforestri sukun telah terbukti sukses. Sistem ini mengatasi degradasi lahan dan krisis pangan lokal. Indonesia dapat mengadopsi model ini untuk pembangunan berkelanjutan.
Sukun juga menyerap karbon dioksida secara signifikan. Ini mendukung target net-zero emission Indonesia. Selain itu, tajuk lebarnya menciptakan habitat bagi satwa liar.
Pohon sukun minim perawatan, cocok untuk petani pedesaan. Ini mengurangi risiko kegagalan panen melalui diversifikasi tanaman. Dengan demikian, sukun menjadi kunci ekonomi dan lingkung
