Indeks

Dirgahayu RI ke 80

Fadli Zon: Pacu Jalur Guncang Dunia

Fadli Zon: Pacu Jalur Guncang Dunia
Fadli Zon: Pacu Jalur Guncang Dunia

SinergiNews – Kuantan Sangingi. Di bawah langit cerah Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Sungai Batang Kuantan menjadi saksi gelora tawa, sorak, dan deru dayung. Pacu Jalur, lomba perahu tradisional yang telah berusia tiga abad, bukan sekadar perlombaan, melainkan kisah tentang hati masyarakat Melayu Riau yang berdetak dalam setiap kayuhan. Pada 8 Juli 2025, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengangguk kagum, menyebut tradisi ini sebagai “permata budaya Indonesia” yang kini mendunia, bahkan memikat klub sepak bola Paris Saint-Germain (PSG) lewat pesona viral di TikTok. Dari tepian sungai hingga jagat digital, Pacu Jalur adalah cerita tentang kebersamaan dan kebanggaan.

Warisan Leluhur Dari Sungai ke Hati Rakyat

Ratusan tahun lalu, perahu kayu sederhana mengarungi Sungai Kuantan, mengangkut hasil bumi masyarakat Rantau Kuantan. Sekitar tahun 1890, lomba adu cepat mulai digelar untuk merayakan Idulfitri, lalu berkembang menjadi pesta rakyat yang semarak, bahkan di masa kolonial Belanda untuk memperingati ulang tahun Ratu Wilhelmina. Kini, setiap Agustus, Tepian Narosa di Teluk Kuantan bergemuruh menyambut Pacu Jalur, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia).

“Setiap dayung adalah doa, setiap perahu adalah simbol kebersamaan kampung,” ujar Roni Rakhmat, Kepala Dinas Pariwisata Riau, dengan senyum penuh kebanggaan. Pacu Jalur, yang diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) sejak 2014, adalah napas budaya yang terus hidup.

Semangat Kolektif dan Spiritual

Pacu Jalur lebih dari sekadar adu kecepatan. Setiap perahu, diukir dari kayu utuh seperti kure atau meranti sugar, dibuat dengan ritual adat yang sarat makna, mulai dari memilih kayu hingga upacara “buka jalur”. Di atas perahu, tukang concang memimpin dengan aba-aba, tukang pinggang mengarahkan arah, tukang onjay mendayung penuh tenaga, dan tukang tari, penari cilik seperti Rayyan Arkan Dikha, menari dengan lincah di ujung perahu, mencuri hati penonton.

Rayyan Arkan Dikha, menari dengan lincah di ujung perahu, penari cilik dari SDN 013 Desa Pintu Gobang – Riau.

“Pacu Jalur adalah kebanggaan nasional yang menghidupkan semangat gotong royong,” kata Menteri Fadli Zon di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta. Kisah Rayyan, penari cilik dari SDN 013 Desa Pintu Gobang, menjadi simbol harapan, membawa tradisi ini ke panggung dunia lewat tren “aura farming” di TikTok, bahkan menarik perhatian klub seperti PSG dan AC Milan.

Melaju ke Dunia Digital Dari Kuantan ke Global

Di era digital 2025, Pacu Jalur melesat jauh melampaui tepian sungai. Video TikTok yang menampilkan tarian Rayyan menjadi viral, mengundang decak kagum dari penjuru dunia. “Dari Kuantan, kita menunjukkan pada dunia bahwa budaya lokal bisa bersinar terang,” ujar Wakil Presiden Gibran Rakabuming, tersenyum lebar. Gubernur Riau Abdul Wahid menambahkan, “Konten kreator muda telah membawa Pacu Jalur ke hati generasi baru”. Rayyan pun dinobatkan sebagai Duta Pariwisata Riau dengan beasiswa Rp20 juta, bukti bahwa tradisi ini menginspirasi masa depan.

Arus Tantangan Menjaga Warisan di Tengah Badai

Ketenaran Pacu Jalur tidak luput dari rintangan. Warganet Malaysia sempat mengklaim tradisi ini, memicu reaksi tegas dari Gubernur Abdul Wahid: “Pacu Jalur adalah milik Kuansing, akar sejarahnya tak terbantahkan”. Selain itu, pendangkalan Sungai Kuantan mengancam kelancaran lomba, memerlukan penataan menjelang acara puncak 20–24 Agustus 2025. Namun, semangat masyarakat Kuansing tetap tak tergoyahkan.

Panggilan Wisata Menyapa Dunia dengan Budaya

Sebagai bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN), Pacu Jalur menarik ribuan wisatawan setiap tahun, diwarnai Pekan Raya, tarian tradisional, dan Randai Kuantan “Ini adalah perjalanan menyentuh jiwa Melayu Riau,” ujar Werry Ramadhana Putera, Ketua Umum Pacu Jalur 2025, dengan penuh semangat. Dengan promosi digital, Pacu Jalur siap menjadi destinasi wisata edukasi global, mengajak dunia merasakan kebhinekaan Indonesia, sebagaimana Sunda Wiwitan mengajarkan harmoni dengan alam.***

Reporter: Dadan Kurnia.

Melayani Seluruh Indonesia, Info Lengkap hubungi kami

Melayani Seluruh Indonesia, info lengkap hubungi kami

Optimized by Optimole
Exit mobile version