SinergiNews – Bogor — Upaya konkret dalam menghadapi ancaman banjir di Jawa Barat kembali digelorakan oleh LSM KOMPAS melalui program bertajuk “Hulu Jaga Hilir”. Program ini dirancang sebagai kombinasi antara edukasi, aksi sosial, dan advokasi lingkungan, guna mengatasi permasalahan banjir yang semakin memprihatinkan di kawasan hulu dan hilir Jawa Barat.
Selama periode Maret hingga Juli 2025, serangkaian kegiatan telah dilaksanakan di tiga wilayah utama: Kota Cimahi, Bandung Barat, dan Kabupaten Bogor. Dengan dukungan dari berbagai mitra, kegiatan ini menyasar akar persoalan lingkungan di daerah hulu sebagai kunci pengendalian banjir di kawasan hilir seperti Bekasi dan Karawang.
Adapun jenis kegiatan yang digelar meliputi:
- Sosialisasi dan Diskusi Publik di komunitas masyarakat, masjid, dan sekolah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah.
- Aksi Bersih Sungai dan Mata Air, di mana LSM KOMPAS bersama relawan dan warga berhasil mengangkat lebih dari 6,5 ton sampah dari enam titik sungai dan mata air di Cimahi, Bandung Barat, serta Kabupaten Bogor.
- Pembibitan dan Penanaman Pohon, yang berfokus di kawasan konservasi sekitar tiga mata air utama di Kabupaten Bogor, menghasilkan lebih dari 400 pohon tertanam sebagai langkah rehabilitasi daerah tangkapan air.
- Pemasangan Saluran Air Bersih di dua titik pemukiman dekat mata air, memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar.
Kegiatan ini tidak lepas dari dukungan dan kontribusi sejumlah pihak yang telah berperan sebagai donatur maupun mitra kolaborasi, antara lain PT. Fajar Bersinergi Wiraksara, PT. Dayamitra Telekomunikasi, Perumda Tirtawening, Bank BJB Syariah, PT. Pesona Jaya Abadi, A2 Grafika Advertising, Pemerintah Kota Cimahi, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, Pemerintah Kabupaten Bogor, Bank BJB.
“Dukungan dari dunia usaha, pemerintah daerah, dan komunitas sangat berarti bagi keberlangsungan gerakan ini. Ini bukti bahwa kolaborasi pentahelix memang bukan jargon semata, tapi sudah menjadi gerakan nyata di lapangan,” ujar Fajar Budhi Wibowo, Koordinator Umum LSM KOMPAS, saat ditemui di sela kegiatan.
Meski dihadapkan pada keterbatasan anggaran, gerakan ini telah membawa harapan baru di tengah masyarakat terdampak. Selain aksi fisik, LSM KOMPAS juga aktif membangun kesadaran publik melalui media sosial dan video kampanye digital sebagai bagian dari strategi advokasi kebijakan.
Masyarakat di lokasi kegiatan menyampaikan harapan besar agar program ini tidak berhenti sampai di sini. Mereka meminta keberlanjutan pendampingan, fasilitas kebersihan, hingga bantuan alat pertanian di daerah sekitar mata air.
“Program ‘Hulu Jaga Hilir’ adalah gerakan sederhana yang menyimpan dampak besar. Di tengah krisis lingkungan, aksi sekecil apapun di daerah hulu adalah upaya menyelamatkan hilir,” tegas Fajar, menutup pernyataannya.
LSM KOMPAS mengajak seluruh elemen masyarakat, dunia usaha, hingga institusi pendidikan untuk bergabung dalam gerakan ini, demi masa depan lingkungan Jawa Barat yang lebih lestari dan terbebas dari ancaman banjir berkepanjangan.***
Reporter: Dadan Kurnia.
