Penguatan Peta Jalan
Akhirnya, penting untuk mengintegrasikan narasi budaya lokal dalam program-program promosi pariwisata, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. Narasi yang kuat akan membentuk kebanggaan kolektif warga Cimahi sekaligus menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Penguatan identitas ini dapat dilakukan melalui pelajaran muatan lokal di sekolah, visualisasi simbol budaya dalam ruang publik, hingga kampanye narasi digital melalui media sosial dan platform kebudayaan.
Dengan kelima langkah tersebut, gagasan “Sapta Harsa Cimahi” tidak lagi berhenti pada tataran ide, melainkan menjadi arah kebijakan yang terukur, berdampak, dan berkelanjutan. Langkah ini akan memastikan bahwa kebudayaan benar-benar ditempatkan sebagai landasan pembangunan, bukan sekadar pelengkap dalam pesta perayaan kota.
Visi “Cimahi Mantap” seharusnya tak sekadar menjadi slogan kampanye, tapi menjadi kerangka kerja yang menyejahterakan masyarakat melalui akar budaya yang kuat. “Sapta Harsa Cimahi” menawarkan peta jalan menuju kota yang bukan hanya indah dipandang, tetapi juga kaya makna, lestari, dan membanggakan warganya. Ini bukan sekadar wacana, tetapi tuntutan bagi pemerintah untuk bertindak lebih progresif, inklusif, dan berani berpihak pada kebudayaan.
Cimahi akan benar-benar “mantap” dan “hepi” jika warganya bangga terhadap budayanya sendiri, dan dunia pun datang untuk merayakannya.***
Penulis: Hermana HMT (Penggiat Kebudayaan Kota Cimahi – Ketua Yayasan Kebudayaan Bandoengmooi)
Editor: Fajar Budhi Wibowo.