Indeks

Dirgahayu RI ke 80

PERAHU YANG DILARANG KEMBALI – BAGIAN II

Cerpen Alegoris Kosmologis Sunda - Bagian 2: Perahu, Bendungan, dan Nafsu Menaklukkan- Oleh: Fajar Budhi Wibowo

Trilogi Cerpen Alegoris Kosmologis Sunda - Perahu yang Dilarang Kembali - Bagian 2: Perahu, Bendungan, dan Nafsu Menaklukkan - Oleh: Fajar Budhi Wibowo
Trilogi Cerpen Alegoris Kosmologis Sunda - Perahu yang Dilarang Kembali - Bagian 2: Perahu, Bendungan, dan Nafsu Menaklukkan - Oleh: Fajar Budhi Wibowo

Sangkuriang membendung sungai. Ia pukul dasar bumi. Air tercekik. Kabut naik ke pucuk pohon. Langit menghitam.

“Sagara ku kuring bakal dialihkeun, situ ku kuring bakal dijieun sorangan, parahu iyeu bakal ngambah daratan mangsa”, katanya.
(Laut akan pindahkan, dan danau akan kuciptakan sendiri, perahu ini akan mengarungi daratan waktu)

Tenaga Sangkuriang bukan sekadar fisik. Ia kini mendapat bantuan dari bayangannya sendiri.

Dari setiap tetes keringatnya, muncul wujud-wujud kabur: makhluk-makhluk yang setia tapi bisu. Mereka menyusun batu, mereka menjahit tali raksasa, mereka membentuk layar dari kulit malam.

Dalam satu malam yang merenggang oleh kehendaknya, nyaris rampunglah segalanya. Bendungan berdiri. Air mulai mengumpul. Dan langit… bergidik.

Melayani Seluruh Indonesia, Info Lengkap hubungi kami

Melayani Seluruh Indonesia, info lengkap hubungi kami

Optimized by Optimole
Exit mobile version