Teknik Bercocok Tanam yang Berkelanjutan
Sistem pertanian huma masyarakat Baduy Dalam mencerminkan prinsip keberlanjutan. Setelah membuka lahan baru dengan teknik “tebang pilih,” mereka menanam padi ladang yang hanya panen sekali setahun.
Padi ini, dikenal sebagai “pare ageung” atau padi besar, suatu varietas padi yang memiliki kualitas tinggi dan menjadi sumber pangan utama masyarakat. Padi ini tahan terhadap berbagai jenis hama dan penyakit.
Uniknya, masyarakat Baduy Dalam tidak menjual hasil panen mereka. Padi hasil panen hanya untuk konsumsi keluarga, dan kelebihan hasil tersimpan aman dalam lumbung tradisional dengan nama “leuit”.
Konsep leuit menjadi simbol ketahanan pangan dan pengelolaan hasil bumi secara bijaksana. Dengan metode ini, masyarakat Baduy Dalam mampu menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Namun, tentu saja sistem pertanian Baduy tidak luput dari ancaman. Perubahan iklim, eksploitasi sumber daya alam, juga pengaruh budaya luar menjadi tantangan yang semakin kompleks.
Meskipun demikian, masyarakat Baduy terus berupaya mempertahankan tradisi leluhurnya. Berbagai upaya pelestarian telah dilakukan, baik oleh masyarakat Baduy sendiri maupun oleh pihak luar yang peduli dengan kelestarian lingkungan.