Uniknya Pernikahan Putra Dedi Mulyadi

Garut – SinergiNews – Maula Akbar Mulyadi, putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, resmi menikahi Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina pada Rabu (16/7/2025) di Pendopo Garut. Pernikahan ini mencuri perhatian karena mahar unik bernuansa kearifan lokal dan pesta rakyat yang melibatkan ribuan warga.

Mahar Bernuansa Ketahanan Pangan

Maula memberikan mahar berupa 90 gram logam mulia, 9 ekor sapi, 9 ekor domba Garut, 9 ekor ayam pelung Cianjur, 9 tambunan bibit ikan gurame, 99 jenis bibit buah kayu lokal, dan 9 jenis bibit padi lokal. “Mahar ini mencerminkan ketahanan pangan, sesuai visi ayah saya,” ujar Maula, dikutip dari YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel. Mahar ini, menurut Dedi, melambangkan komitmen terhadap pelestarian budaya dan lingkungan Jawa Barat. Prosesi akad berlangsung khidmat dengan adat Sunda, disaksikan tokoh nasional seperti Ketua MPR Ahmad Muzani dan Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Pesta Rakyat dan Dampak Sosial

Awalnya, Putri Karlina merencanakan pernikahan sederhana di KUA. Namun, atas permintaan keluarga, acara berubah menjadi pesta rakyat pada 18 Juli 2025 di Alun-alun Garut. “Kami ingin pernikahan ini berdampak positif bagi masyarakat,” kata Putri kepada Tribun Jabar. Pesta ini menampilkan seni ohang, lawakan Kiwil Cirebon, dan kuliner UMKM gratis seperti kelepon dan sate untuk 5.000 porsi. Dedi Mulyadi menegaskan penggunaan Pendopo Garut tidak gratis, dengan biaya sewa Rp20 juta untuk kebersihan dan listrik, menunjukkan transparansi penggunaan aset negara.

Transparansi dan Komitmen Budaya

Data dari Sekretariat Daerah Jabar mencatat 2.000 undangan resmi hadir, meski lebih dari 5.000 warga turut meramaikan. Prosesi seperti siraman dan seserahan di Leuwi Asri juga mengedepankan tradisi Sunda. Dedi menasihati Maula untuk menerima Putri dan tiga anaknya dari pernikahan sebelumnya sebagai keluarga utuh. “Tidak ada anakmu atau anakku, mereka anak kita,” ujar Dedi, menekankan nilai kebersamaan.

Apakah pernikahan ini menjadi teladan dalam menggabungkan tradisi, transparansi, dan dampak sosial?

Berita Terkait:

Pemkot Cimahi Gelar Cireundeu Festival 2024 Dewan Kebudayaan dan Dewan Kesenian: Pilar Pemajuan Budaya Kampung Adat Dukuh: Hidup Sederhana dalam Bayang Gunung dan Doa Kampung Adat Urug: Sunyi yang Menjaga Adat di Tengah Hutan Bogor Kampung Adat Kuta: Seribu Pamali di Lembah Cijolang Kampung Cikondang: Jejak Leluhur di Pelukan Pangalengan Komunitas Dayak Segandu: Menyaring Hidup di Padepokan Krimun Ronny Loppies Terpilih Koordinator Kota Musik UNESCO Asia Pasifik Strategi Pemajuan Budaya Lokal: “Rembug Warga Pemaju Kebudayaan” Aliran Kebatinan Perjalanan: Menyusuri Jiwa Sunda Bersama Mei Kartawinata

Powered by YARPP.