Indeks

Dirgahayu RI ke 80

Gerakan Kang Dedi Mulyadi dan Pembangkitan Kesadaran Nasionalisme Ekologis Sunda

Pembebasan Kultural Kang Dedi Mulyadi dan Kebangkitan Nasionalisme Ekologis Sunda - Fajar Budhi Wibowo: Pemrhari Sosio Budaya dan Kebijakan Publik Jawa Barat - Peneliti Koordinat Masyarakat Pejuang Aspirasi (LSM KOMPAS)
Pembebasan Kultural Kang Dedi Mulyadi dan Kebangkitan Nasionalisme Ekologis Sunda - Fajar Budhi Wibowo: Pemrhari Sosio Budaya dan Kebijakan Publik Jawa Barat - Peneliti Koordinat Masyarakat Pejuang Aspirasi (LSM KOMPAS)

Dari Nasionalisme Kultural Menuju Taubat Ekologi

Namun, perjuangan ini tidak berhenti pada ranah pemikiran semata. Sebab kebebasan berpikir tanpa tindakan hanyalah ilusi.

Kang Dedi memahami bahwa identitas sebuah bangsa tidak hanya terukir dalam kata-kata, tetapi juga pada bagaimana ia memperlakukan tanah airnya. Maka, lahirlah gerakan pembenahan lingkungan, sebuah revolusi hijau yang menggema dari sungai-sungai yang tercemar hingga hutan-hutan yang digerogoti keserakahan.

Baginya, bumi bukan hanya hamparan tanah yang bisa dieksploitasi sesuka hati. Ia adalah ibu bagi manusia yang telah memberi kehidupan, yang airnya mengalirkan sejarah, yang pepohonannya memayungi peradaban. Maka ketika tangan-tangan rakus mencabik-cabik alam demi keuntungan sesaat, Kang Dedi tak tinggal diam, segera melakukan peluluhlantahan.

Ia turun langsung ke sungai-sungai yang menghitam oleh limbah, ia mengangkat sampah dengan tangannya sendiri, ia berdiri tegak di hadapan pengusaha yang rakus dan birokrat yang lalai.

Suaranya menggema, matanya menyala, mengajak semua untuk melakukan “taubat ekologi”—sebuah ajakan untuk kembali sadar, untuk mengakui dosa-dosa terhadap alam, dan untuk berjanji tidak lagi mengulang kesalahan yang sama.

Taubat ini bukan sekadar ritual simbolis. Ia adalah panggilan bagi masyarakat untuk mengubah kebiasaan yang merusak, bagi pemerintah untuk bersikap tegas dalam menegakkan keadilan ekologis, dan bagi pengusaha untuk bertanggung jawab atas jejak kehancuran yang mereka tinggalkan.

Gerakan ini menempatkan lingkungan sebagai bagian tak terpisahkan dari nasionalisme sejati. Sebab mencintai negeri ini berarti menjaga sungai-sungainya tetap jernih, hutannya tetap hijau, dan tanahnya tetap subur untuk generasi yang akan datang.

Melayani Seluruh Indonesia, Info Lengkap hubungi kami

Melayani Seluruh Indonesia, info lengkap hubungi kami

Optimized by Optimole
Exit mobile version