SinergiNews Kritis – Solutif
SinergiNews – DKI Jakarta, 08/08/2022. Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Albertus Wahyurudhanto menilai, pihaknya melihat beberapa problem internal terkait penanganan kasus penembakan Brigadir Yosua (J). Problem yang paling menonjol menurut Wahyu yakni adanya relasi kuasa antara komandan, anak buah dan sebagainya atau psikohierarkis.
Selain itu, terdapat problem politis dalam kasus tersebut karena menyangkut pejabat tinggi Polri yakni Kadiv Propam dan juga TKP yang berada di rumahnya. Wahyu mengungkap, pihaknya memberikan solusi untuk memecahkan problem tersebut.
“Salah satunya dengan mencopot pejabat-pejabat yang bisa intervensi dan itu sudah dilakukan Bapak Kapolri dengan mencopot sepuluh orang yang punya jabatan langsung dalam proses ini,” ungkapnya. Menurut Wahyu, langkah Kapolri sudah jelas dengan mengeliminasi problem yang disebut tekanan-tekanan itu.
Sementara itu, Pengacara anyar Bharada E, Deolipa Yumara mengungkapkan, kliennya diminta membuat skenario dalam kasus penembakan Brigadir J. Akibat kasus dan skenario itu, Deolipa menyebut Bharada E mengalami tekanan batin.
“Tekanan ini termasuk permintaan pembuatan skenario, seolah-olah kejadiannya begini, padahal kenyataannya begitu. Dia berubah dari posisi tekanan di mana dia harus berbuat begini, begini, begini, dia harus bercerita apa adanya, jadi ada perubahan,” jelasnya, melansir KompasTV, Minggu (07/08/2022).
