Sinerginews– Kota Bogor, 21/11/2021. Peralihan menuju energi yang lebih ramah lingkungan adalah salah satu upaya pemerintah dalam mengendalikan perubahan iklim. Presiden Joko Widodo mendorong Pertamina dan PLN untuk segera menyiapkan perencanaan transisi energi dari energi fosil menjadi energi hijau.
“Memang kita tahu bahwa transisi energi ini tidak bisa tertunda. Oleh sebab itu, perencanaannya, grand design-nya, itu harus mulai disiapkan. Tahun depan kita akan apa, tahun depannya lagi akan apa, lima tahun yang akan datang akan apa,” ucap Presiden saat memberikan arahan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Pertamina dan PLN di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (16/11/2021).
Jokowi mengatakan, penyiapan transisi energi menuju energi hijau merupakan keharusan. Oleh karena itu, ia meminta untuk menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk memperkuat fondasi menuju transisi energi.
“Ini yang harus mulai disiapkan, mana yang bisa digeser ke hidro, mana yang bisa digeser ke geotermal, kemudian mana yang bisa digeser ke surya, mana yang bisa digeser ke bayu,” lanjutnya.
Jokowi menuturkan, suplai energi Indonesia terbesar saat ini masih dari batu bara sebesar 67%. Kemudian bahan bakar atau fuel 15%, dan gas 8%. Ia memandang, apabila Indonesia dapat mengalihkan energi tersebut, maka akan berdampak pada keuntungan neraca pembayaran yang dapat memengaruhi mata uang (currency) Indonesia.
“Kalau kita bisa mengalihkan itu ke energi yang lain, suplai dari PLN terserap, impor minyak Pertamina menjadi turun,” tuturnya.
Terkait investasi, Presiden mendorong jajarannya untuk tidak mempersulit masuknya investasi kepada Pertamina dan PLN. Presiden menilai, jumlah investasi kepada Pertamina dan PLN sangat banyak.
“Keputusan investasi boleh oleh perusahaan, tetapi pemerintah juga memiliki strategi besar untuk membawa negara ini ke sebuah tujuan yang kita cita-citakan bersama,” ucapnya.
HARAPAN JOKOWI
Jokowi mengatakan, dunia cepat mengalami perubahan sehingga rencana besar dapat berubah menyesuaikan keadaan. Oleh karena itu, ia berharap kesempatan investasi dari luar harus terbuka seluas mungkin.
“Sekali lagi kesempatan untuk investasi Pertamina, kesempatan untuk investasi PLN itu terbuka sangat lebar kalau Saudara-saudara terbuka, membuka pintunya juga lebar-lebar,” pungkasnya.
Jurnalis: Tarja / BPMI Setpres
Editor: Lizikri Damar