Sinergi Merketplace - simpleaja.id
pertamax
Ilustrasi BBM Pertamax. (Foto: JIBI)

EKONOM: HARGA BBM BELUM TENTU IKUTI MINYAK MENTAH

SinergiNews – DKI Jakarta, 17/09/2022. Harga minyak mentah Brent diprediksi akan turun menjadi USD52 per barel jika pertumbuhan ekonomi global mengalami resesi di tahun 2023. Jatuhnya harga minyak ini juga akan berdampak pada Indonesia Crude Price (ICP) yang menjadi patokan harga BBM dalam negeri.

Namun, jatuhnya harga minyak mentah ini disebut belum tentu bisa menurunkan harga BBM, terutama yang subsidi, karena semuanya tergantung kesediaan pemerintah. Hal ini dikatakan ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Abra Talattov, melansir Kumparan, Sabtu (17/09/2022).

Silakan Baca Juga :  OPTIMALKAN POTENSI WISATA, KREATIVITAS WARGA HARUS DIGENJOT

“Tergantung pilihan pemerintah apakah akan menurunkan sehingga daya beli meningkat. Atau meski harga minyak turun, tekanan subsidi turun, tapi ada pertimbangan lain,” ujarnya.

Silakan Baca Juga :  BPNT BINGUNGKAN WARGA, E-WARONG BERIKAN PENCERAHAN

Lanjut Abra, beberapa pertimbangan lainnya yakni kemungkinan antisipasi pemerintah jika tiba-tiba situasi berubah dan harga minyak mentah melonjak kembali, sehingga harga jual BBM masih ditahan.
Selain itu, kemungkinan masih lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada 2023.

Silakan Baca Juga :  RESHUFFLE KABINET, RI 1 UNGKAP LATAR PILIHAN MENTERI BARU

“Ada potensi nilai tukar di atas Rp15.000,00, kalau nilai tukar melemah, artinya kebutuhan biaya impor juga tinggi. Meskipun harga minyak turun tapi kursnya lemah, biayanya tetap tinggi secara neto,” lanjutnya.

About Tim Redaksi

Tim Redaksi SinergiNews adalah akun resmi yang digunakan oleh para crew Redaksi SinergiNews. Penanggungjawab akun ini adalah Wakil Pimpinan Redaksi, yaitu Lizikri Damar.

Tinggalkan Balasan