Sinergi Merketplace - simpleaja.id

PERAN PEMBINAAN BIDANG KEBUDAYAAN DALAM MENEKAN ANGKA PENGANGGURAN

SinergiNews – OPINI: Kota Cimahi menjadi daerah di Jawa Barat dengan angka pengangguran tertinggi ke dua setelah Kota Bogor berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).

Hingga Agustus 2022 ada 2,13 juta penduduk Jawa Barat yang menganggur, sebanyak 10,77 persennya merupakan masyarakat Kota Cimahi. Sementara angka pengangguran tertinggi dipegang Kota Bogor dengan 10,78 persen.

Sebetulnya banyak potensi yang dapat digali oleh kita sebagai masyarakat kota cimahi untuk menekan pertumbuhan angka pengangguran. Salah satunya melalui dibidang kebudayaan.

Seperti kita ketahui, saat ini adalah masa pemulihan ekonomi pasca pandemi sedang gencar dilaksanakan. Terutama sektor ekraf (ekonomi kreatif).

Ada 17 sektor ekonomi kreatif yang semuanya masuk kedalam bagian 10 OPK (Objek Pemajuan Kebudayaan). Sebenarnya itu dapat dimaksimalkan oleh para pelaku kebudayaan di Kota Cimahi.

Kaitan Ekonomi Kreatif dan Objek Pemajuan Kebudayaan

Ada 17 yang menjadi sub sektor ekraf, diantaranya: Kriya; Seni Pertunjukan; Desain Produk; Seni Rupa; Kuliner, Fotografi; Musik; Arsitektur, Desain Interior; Fesyen; , Animasi dan Video; Desain Komunikasi Visual; Televisi dan Radio; Periklanan; Penerbitan; Aplikasi; serta Pengembangan Permainan.

Sebenarnya semua sangat berhubungan erat dengan sepuluh OPK yang tercantum dalam UU Pemajuan Kebudayaan maupun Perda Pemajuan Budaya Lokal di Kota Ciamhi, yaitu: Manuskrip; Adat Istiadat; Tradisi Lisan; Ritus; Permainan Rakyat; Olahraga Tradisional; Pengetahuan Tradisional; Teknologi Tradisional; Seni; dan Bahasa.

Silakan Baca Juga :  "CANDRASANGKALA UNTUK KOTA CIMAHI" (CANDRASANGKALA BAGIAN DUA)

Juga ada satu tambahan OPK lagi yang ditambahkan, yaitu Cagar Budaya. Sehingga total ada sebelas OPK.

Perlu Komitmen Semua Unsur dalam Pemajuan Kebudayaan


Perda Kota Cimahi Tahun 2018 tentang Pemajuan Budaya Lokal, seharusnya dapat menjadi acuan pemerintah dalam meningkatkan kebudayaan di Kota Cimahi. Sehingga mampu membantu para pelaku kebudayaan mengembangkan kesejahteraan kelompok/komunitas kebudayaan.

Ketika pemerintah memiliki data yang real dan terverifikasi terkait komunitas maupun perorangan yang aktif dari berbagai bidang kebudayaan, tentunya akan mempermudah pemetaan dan pengembangan potensi yang dapat dimaksimalkan serta dibina kegiatannya.

Selain itu, pemerintah harus mau bekerjasama dengan para pelaku budaya dalam setiap kegiatan yang ada kaitannya dengan kebudayaan. Seperti acara seremoni pemerintahan, penelitian terkait kebudayaan, penjurian event perlombaan, pembinaan, delegasi Kota Cimahi untuk perlombaan ditingkat provinsi dan sebagainya.

Selain pemerintah, pihak swasta pemilik usaha juga dapat berperan dalam pengembangan kesejahteraan para pelaku budaya. Pertumbuhan rumah makan, cafe, foodcourt di Kota Cimahi cukup pesat sampai tahun 2022.

Rata rata semuanya memiliki fasilitas untuk seni pertunjukan, khususnya musik. Bahkan tidak sedikit pula yang dapat digunakan sebagai tempat pameran karya seni rupa dan festival jaipongan maupun seni lainnya.

Silakan Baca Juga :  PENGUNGSI AFGHANISTAN MINTA KEMBALI KE DUNIA KETIGA

Adanya Dewan Kebudayaan Kota Cimahi ()  sebagai wadah bagi komuntas penggiat OPK, harus teroptimalkan dalam posisinya sebagai mitra pemerintah. DKKC sangat paham akan kondisi para pelaku kebudayaan di Kota Cimahi.

Terjalinnya kerjasama yang baik antara pemerintah, pihak swasta dan DKKC serta komunitas kebudayaan tentunya akan menjadi suatu gerakan yang akan mambantu kelompok kelompok kebudayaan lebih progresif dan aktif.

Saat para kelompok kebudayaan terberdayakan, secara langsung maupun tidak langsung tentu akan mengurangi jumlah pengangguran.

Penyusunan dan Pendataan Sadayapadu

Pemerintah melalui DISBUDPARPORA dan DKKC sudah melaksanakan pendataan para pelaku kebudayaan pada akhir tahun 2022. Data tersebut untuk menyusun PPKD (Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah), pengisian pada database melalui aplikasi Sadayapadu, yanh dijadikan sebagai sarana informasi masyarakat terkait pelaku budaya yang ada di Kota Cimahi.

Menarik untuk ditunggu hasil dari PPKD dan Sadayapadu. Apakah dapat teroptimasi oleh Kota Cimahi menjadi salah satu langkah dalam mengembangkan Industri Kreatif. Bila benar, maka ini dapat menciptkan lapangan pekerjaan, sehingga dapat menekan pertumbuhan jumlah pengangguran di Kota cimahi.

Harapannya ketika program PPKD berjalan dengan baik dan aplikasi Sadayapadu berkembang, ini akan menjadi capaian yang luar biasa.

Silakan Baca Juga :  PDAM LOTENG "SAKIT", PIMPINAN DEWAN AKAN PANGGIL BUPATI

Khusus untuk Sadayapadu, akan menjadi sumber informasi terkait para pelaku kebudayaan akurat di Kota Cimahi. Komunitas kebudayaan terpantau aktivitas dan geliatnya.

Sehingga masyarakat kebudayaan cimahi akan terpicu dalam membentuk iklim industri kreatif yang bisa membuka lapangan pekerjaan dan peningkatan kesejahteraan.

Pentinnya Pembinaan Pelaku Kebudayaan

Pembinaan harus dilakukan kepada para ketua atau pemilik sanggar/komunitas budaya. Hal itu dilakukan dalam rangka peningkatan SDM.

Program ini akan berpengaruh besar, karena tujuan dan capaiannya adalah menekan angka pengangguran. Para ketua komunitas kebudayaan yang sudah berdaya, harus mampu memberdayakan anggota dan masyarakat di lingkungannya berdiri.

Banyak hal yang merupakan suatu upaya pembinaan, bisa melalui FGD (Forum Grup Discussion) rutin, yang ditindaklanjuti pembinaan berkelanjutan dengan membentuk kelompok-kelompok kecil dengan program dan stimulus yang jelas serta selaras. DKKC bisa berperan sebagai mentor serta monevnya.

Peran DKKC dan Disbudparpora, sangatlah dinanti oleh masyarakat. Untuk itu perlu terus ada pemicuan untuk peningkatan akselerasi dan inovasi.***

Penulis : Ricky Angga Maulana (Aktivis Kebudayaan dan Praktisi Seni Teater di Kota Cimahi

Editor: Dadan Kurnia

About Redaksi

Tinggalkan Balasan