SinergiNews – Kota Bandung, 17/06/2022. Kekerasan kerap identik dengan serangan fisik, namun ternyata kekerasan pun bisa muncul secara verbal. Bahkan, kekerasan verbal yang masuk pada ranah kekerasan psikis, menjadi kategori tertinggi dalam kasus kekerasan anak di sekolah.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, dr. Rita Verita Sri Hasniarty menjabarkan, dari tahun 2019-2021, terdata 40 klien kekerasan anak di sekolah yang sudah pihaknya tangani. Namun, menurut Rita, pasti ada kasus yang tidak terlaporkan.
Rita mengakui, masih banyak orang yang menganggap biasa kasus kekerasan verbal terhadap anak. Sehingga, tindakan tersebut tak segera dilaporkan, bahkan tak ditangani.
“Anak ini kan secara spontan mengeluarkan perkataan yang dapat menyebabkan sakit hati, ini termasuk bullying. Sehingga temannya sakit hati dan akhirnya tidak mau ke sekolah, takut ketemu temannya itu,” paparnya, Kamis (16/06/2022).
Untuk menekan angka kasus kekerasan anak di sekolah, DP3A bersama 75 sekolah jenjang SMP di Kota Bandung melakukan simulasi bedah kasus. 75 sekolah ini berkomitmen melawan kasus kekerasan anak di sekolah.Â