Sinergi Merketplace - simpleaja.id
Bupati Jembrana I Nengah Tamba membuka lomba Mekepung Jembrana Cup 2021 yang berlangsung pada Sirkuit Sang Hyang Cerik Desa Tuwed, Minggu (28/11/2021). (foto: humas kab jembrana)
Bupati Jembrana I Nengah Tamba membuka lomba Mekepung Jembrana Cup 2021 yang berlangsung pada Sirkuit Sang Hyang Cerik Desa Tuwed, Minggu (28/11/2021). (foto: humas kab jembrana)

AKHIRNYA MEKEPUNG JEMBRANA CUP KEMBALI

SinergiNews – Kab. Jembrana, 29/11/2021. Bupati Jembrana I Nengah Tamba membuka lomba Mekepung Jembrana Cup 2021 yang berlangsung pada Sirkuit Sang Hyang Cerik Desa Tuwed, Minggu (28/11/2021). Hampir dua tahun karenakan pandemi COVID-19, Mekepung vakum dari kegiatan di Kabuaten Jembrana. Padahal Mekepung merupakan ciri khas Kabupaten Jembrana yang menggambarkan keunikannya sebagai tradisi satu-satunya yang ada di .

Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengapresiasi sekehe atau kelompok Mekepung karena telah mampu mempertahankan dan mengajegkan atraksi budaya ini.

“Ini barang mahal yang kita miliki yang selalu kita banggakan,” katanya.

Tamba menambahkan, kegiatan tahun ini mendapatkan izin dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Mulai dari sidak masker, vaksin, dan juga membuka gerai vaksin bagi pengunjung yang belum vaksin atau vaksin masih tahap I.

Silakan Baca Juga :  PS JEMBRANA RUNNER UP LIGA 3 REGIONAL BALI 2021

Sebelum lomba ini, Bupati juga sudah merapatkan dengan jajaran Forkopimda dan pejabat teknis Kabupaten Jembrana, bagaimana cara mensiasati kegiatan lomba ini. Ke depan, pihaknya sudah mempersiapkan arena balap Mekepung yang representatif. Yaitu sirkuit All in One yang akan dibangun di Pengambengan.

“Mekepung ini adalah kebanggan kita, harus kita agungkan, kita harus jaga, kita harus bina, dan harus lestarikan. Kalau tidak kita, siapa lagi,” tuturnya.

TURUN HINGGA 50%

Sementara Koordinator Mekepung Kabupaten Jembrana, I Made Mara atas nama sekehe Mekepung mengucapkan terima kasih kepada Bupati Jembrana serta Forkopimda atas ijin dan rekomendasi kegiatan ini. Menurutnya, selama 2 tahun vakum terjadi penurunan jumlah sekehe sampai 50%.

“Atas kecintaan Bupati kepada Mekepung, kami berharap  agar mekepung yang sudah diakui UNESCO sebagai warisan leluhur Jembrana ini tidak punah dan terus ada sepanjang masa. Ini adalah kegiatan petani sebagai hiburan selepas bertani. Bagaimana petani juga bisa merasa senang dan bahagia dengan hiburan Mekepung ini,” ujarnya.

Silakan Baca Juga :  PESAN SUPRIZEN UNTUK MUBALIGH MUHAMMADIYAH SUMBAR

Lomba mekepung ini adalah lomba bergrup atau blok, peserta terbagi atas Blok Ijo Gading Barat dan Blok Ijo Gading Timur. Nama blok tersebut berasal dari pembatas antara blok Barat dan Timur, yaitu sebuah sungai yang melintang tengah-tengah Kota Jembrana yang bernama Sungai Ijo Gading.

Sebanyak 148 pasang kerbau yang ikut dalam Mekepung ini, terdiri dari 53 pasang Blok Ijo Gading Timur dan 95 pasang Blok Ijo Gading Barat. Pasangan lomba kerbau ini terbagi dalam 3 kelompok lomba, yaitu Kelompok C, B, dan A sebanyak 45 pasang.

Kelompok ini adalah kesepakatan sekehe dengan kategori kelompok A yang tertinggi, yaitu dari klasifikasi umur kerbau dan prestasi yang tercapai pasangan kerbau. Dan juga turut berpartisipasi kelompok D , yaitu kelompok pemula atau pendatang baru sebanyak 8 pasang kerbau.

Silakan Baca Juga :  APARAT: HINDARI KORUPSI DAN BENTURAN KEPENTINGAN

Mekepung Jembrana Cup ini memperebutkan piala bBergilir serta uang pembinaan sebesar Rp 100 juta. Masing masing terdiri dari Juara Umum (1 dan 2) dengan total Rp 49 juta. Juara Kelompok (A, B, C) dengan total Rp 33 juta, Juara Favorit (1, 2, dan 3) sebesar Rp 18 juta. Dalam perhelatan kali ini, Blok Ijo Gading Barat keluar sebagai Juara Umum I dan juga juara untuk masing-masing kelompok.***

Jurnalis: Kade Ngurah Anom Lodra

Editor: Lizikri Damar

About Tim Redaksi

Tim Redaksi SinergiNews adalah akun resmi yang digunakan oleh para crew Redaksi SinergiNews. Penanggungjawab akun ini adalah Wakil Pimpinan Redaksi, yaitu Lizikri Damar.

Tinggalkan Balasan