MORELA DALAM SANGGAR BUDAYA MALUKU

HARAPAN PEMERINTAH DAN STAKEHOLDER NEGERI MORELA

Menurut Fadil Sialana, Raja Negeri Morela, selaku raja, ia ucapkan terima kasih kepada Dompet Dhuafa Maluku karena telah memilih Morela sebagai sampel program budaya. Ia berharap agar kerja sama ini dapat berjalan sesuai target yang tetapkan demi kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Hasan Sasole, Tua Adat, mengatakan, penggalian sejarah di Morela hingga hari ini belum tuntas. Ada budaya yang sudah punah sehingga tidak lagi diaplikasikan kehidupan sehari-hari. Sehingga melalui kerja sama ini bisa terjawab, salah satunya bahasa daerah yang hampir hilang.

Adapun menurut Muzailin Latukau, Kepala Pemuda Negeri Morela, negeri memiliki banyak sekali budaya yang masih terpendam. Momentum dari seluruh tradisi budaya aplikasinya itu berada pada saat perayaan Tujuh Sawal yang menceritakan perjalanan dari negeri. Mulai dari sejarah berdirinya Benteng Kapahaha sampai terbentuknya Negeri Morela itu sendiri.

Melalui program tersebut, ia berharap agar budaya dan adat-istiadat negeri tetap terjaga sehingga tidak punah tertelan oleh perkembangan jaman. Kemudian budaya dan adat-istiadat yang belum terekspos, bisa segera diekspos ke publik sehingga menjadi kekayaan bagi Negeri Morela.***

Jurnalis: Sehe Tamalene

Editor: Lizikri Damar