SinergiNews – Jakarta, 17/01/2022. Gagap tekhnologi menjadi permasalahan kolektif dunia pendidikan saat ini, dimana masih banyak para guru abad 20 yang lahir di bawah tahun 2000 dan ternyata belum melek Iptek.
“Saat ini kita mengalami kesenjangan, di mana banyak anak didik kita yang lebih cerdas dalam dunia teknologi daripada gurunya,” kata Nurul Yaqin, salah seorang Guru SMPIT di Bekasi.
Perlahan tapi pasti pola dan cara pandang kehidupan mulai terstrukturisasi sebagai akibat dari revolusi teknologi informasi dan informatika.
Saat ini, sistem pembelajaran konvensional mulai tertinggal jauh di belakang, sehingga dalam konteks pendidikan, kemajuan Iptek membutuhkan perhatian serius, karena dunia pendidikan sangat efektif dalam penyebaran teknologi.
Namun demikian, dunia pendidikan diharapkan tetap waspada dari dampak negatif perkembangan Iptek, karena segala macam informasi akan mudah diakses, termasuk hal – hal yang seharusnya tidak untuk konsumsi publik.
Hal ini tentu menuntut kinerja yang betul – betul ekstra dari para tenaga pendidik dalam hal ini guru untuk terus membekali diri dengan Iptek yang terus mengalami perkembangan.
Dari data Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kemendikbud menyatakan hanya sekitar 40% saja guru yang siap melaksanakan pembelajaran berbasis teknologi.
Para guru tentu dengan sendirinya harus mengupayakan agar dapat menggunakan aplikasi tertentu untuk melaksanakan tugas mengajarnya.
Seorang guru yang profesional semestinya tidak akan keberatan atas tuntutan dunia pendidikan saat ini, untuk terus mengasah diri demi meningkatkan kompetensi.
Saat masa pandemi seperti saat ini, penerapan sistem pendidikan berbasis teknologi sudah tepat dilakukan, pembelajaran jarak jauh atau daring dapat memanfaatkan berbagai aplikasi yang sederhana dan mudah diakses.
Beberapa aplikasi populer saat pandemi yang sering digunakan saat ini, sebut saja google classroom, google meet, zoom dan lainnya, namun ada beberapa sekolah telah menggunakan aplikasi yang dibuatnya sendiri.
Pembelajaran jarak jauh secara tidak langsung mengasah kreativitas guru, karena saat memberikan pelajaran, guru bisa merangkap konten kreator dalam menyajikan materi.
Namun demikian harus diakui, tentu bukan hal mudah mengubah kebiasaan dalam cara mengajar dengan menggunakan aplikasi pembelajaran.
Setiap peristiwa atau kejadian tentu ada hikmah dibaliknya. Pandemi ini memberikan pelajaran bagi para guru, ketika keharusan melek teknologi untuk penyampaian materi، maka sudah otomatis walaupun perlahan bisa menguasainya dan ini hikmah.