SinergiNews-Ambon, 22/08/2023. Sosialisasi bela Negara yang di laksanakan oleh kementerian pertahanan dan kepesertaannya melibatkan seluruh perangkat Desa di Kota Ambon. Kegiatan Sosialisasi berjalan atas kerja sama Kemenhan dengan pemerintah kota Ambon yang bertempat di Hotel Manise pada tanggal 21/08/2023.
Yang hadir pada kesempatan tersebut yaitu Direktur Pertahanan Bela Negara RI Brigadir Jenderal TNI Sarwono dan Penjabat Wali Kota Ambon. Wakil Ketua DPRD Kota Ambon, Kapolres, Kajari, Dandim, Kepala Kesbangpol Provinsi Maluku, Pimpinan OPD Lingkup Provinsi Maluku dan Kota Ambon.
Sarwono dalam sambutannya, mengatakan bahwa kegiatan kesadaran bela Negara yang sedang kita laksanakan saat ini dalam rangka menyebarluaskan nilai dasar bela Negara. Bela Negara tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Pertahanan dan TNI semata, akan tetapi menjadi tanggunga jawab bersama. Baik itu seluruh kementerian, lembaga termasuk pemerintah daerah serta seluruh komponen bangsa.
Ia mengutip pasal 27 Ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara. Kegiatan sosialisasi pembinaan kesadaran bela Negara kepada perangkat desa merupakan bagian dari upaya membangun sikap mental. Kemudian, karakter bangsa serta merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari pembangunan revolusi mental dari kabinet Indonesia Bersatu.
Cinta Tanah Air
Kegiatan sosialisasi pembinaan kesadaran bela Negara yang terlaksana pada saat ini bertujuan untuk membangun dan menanamkan sikap mental. Kemudian perilaku warga Negara untuk senantiasa cinta kepada tanah air serta memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara. Setia pada Pancasila sebagai ideology Negara. Rela berkorban berbangsa dan bernegara serta memiliki kemampuan awal bela Negara,” ucap Sarwono saat menyampaikan sambutannya.
Nilai-nilai bela Negara itulah yang di harapkan akan menjadi landasan sikap dan perilaku kita semua yang di aktualisasikan dan kehidupan sehari-hari. Implementasi nilai dasar bela Negara sangat penting dan di butuhkan bagi Negara terlebih dalam mencermati perkembangan dinamika ancaman saat ini,” tambah Sarwono.
Potensi ancaman yang membahayakan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa semakin kompleks dan multi dimensi. Bentuk ancaman tidak lagi bersifat konvensional tetapi juga bersifat non konvensional atau non militer yang mempengaruhi hati dan pikiran manusia. Hal tersebut menimbulkan efek yang sangat fundamental karena dapat merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara,” tutup Sarwono.
Editor/Jurnalis : Sehe Tamalene